New York (ANTARA News) - Mantan personel grup band legendaris The Beatles, Paul McCartney bergabung bersama dengan ratusan pengunjuk rasa di New York, pada Sabtu, untuk menyerukan pengawasan terhadap penggunaan senjata api di Amerika Serikat.
Paul McCartney termotivasi lantaran sahabat karibnya, John Lennon tewas ditembak oleh Mark David Chapman di Manhattan, pada 8 Desember 1980.
McCartney menggunakan kaos bertuliskan: "Kami bertekan mengakhiri penggunaan senjata api".
"Satu dari rekan sejawatku terbunuh akibat tidak adanya pengawasan akan penggunaan senjata api di sini," katanya kepada CNN.
"Ini hal yang penting bagi saya," katanya seraya merujuk kepada pembunuhan yang menimpa Lennon lebih dari 30 tahun lalu itu.
Lebih dari 800 peristiwa siap digelar seluruh dunia berkaitan dengan pengawasan terhadap penggunaan senjata api pada Sabtu pekan ini.
Sejumlah aksi unjuk rasa digelar di sejumlah kota di Amerika Serikat, salah satunya terjadi di Parkland. Seorang pria bersenjata menembak hingga tewas 17 pelajar dan pendidik di Marjory Stoneman Douglas High School.
Peristiwa lainnya terjadi di Las Vegas. Seorang pria bersenjata api membunuh 58 orang saat digelar festival musik tahun lalu.
Baca juga: Paul McCartney alami depresi setelah The Beatles bubar
Baca juga: Lagi, penembakan mematikan terjadi di Amerika Serikat
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018