Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta perusahaan aplikasi untuk taksi berbasis internet, Grab, untuk bertanggung jawab terhadap kejadian yang menimpa Yun Siska Rohani yang dibunuh oleh pengemudi Grab.

"Aplikator belum datang ke sini, harus tanggung jawab sesama manusia, harus memberikan tanggung jawabnya karena ini kehilangan yang sangat besar bagi keluarganya," kata Budi saat mengunjungi kediaman Siska di Pesanggrahan, Jakarta, Minggu.

Budi mengatakan sudah seharusnya aplikator mengambil langkah yang tegas dalam merekrut calon pengemudi.

"Harus ada screening rekam jejaknya seperti apa, dengan tatap muka agar kita tahu calon pengemudi memenuhi kualifikasi atau tidak, harus dilakukan, rekrutmen harus baik jangan asal-asalan," katanya.

Budi berjanji akan meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan taksi baik daring maupun konvensional karena merupakan kebutuhan dasar bertransportasi.

"Jaminan harus punya komitmen dengan masyarakat, bagaimana melayani masyarakat dengan totalitas, nanti masyarakat jadi was-was apalagi wanita dan harus bepergian malam-malam," katanya.

Dia juga akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan sistem pengawasan melalui dashboard.

"Jadi kita tahu mana rekrutmen yang baik atau asal-asalan," katanya.

Budi juga menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga korban dan berupaya agar kejadian sama tidak terulang.

"Atas nama pemerintah, kami hadir di sini menyampaikan duka cita yang mendalam kepada Pak Supandi, orang tua dari Mbak Siska, semoga arwah almarhumah diterima di sisi Allah. Kita tahu ini merupakan kejadian yang sangat menyakitkan, harus menjadi suatu pelajaran pemangku kepentingan taksi daring dan saya aka melakukan tindakan selanjutnya," katanya.

Dalam kesempatan sama, Supandi selaku orang tua korban berharap pemerintah melakukan evaluasi agar kejadian memilukan tersebut tidak terjadi lagi.

"Saya sebagai orang tua korban, harapan pertama kejadian tidak terulang lagi, baik dari pihak Grab maupun pemerintah meningkatkan komunikasi agar menjadi lebih baik lagi, terutama agar pengemudi dan konsumen merasa aman dan nyaman, " katanya.

Ia mendapat kabar putrinya telah meninggal terbunuh di tangan pengemudi Grab dari laporan Polres Bogor yang mendatangi kediamannya pada Minggu (18/3) lalu pukul 14.00 WIB.

"Saya tahunya dari keterangan Polres datang ke sini, hari Minggu jam 07.00 WIB ditemukan, jam 14.00 WIB datang ke sini," katanya.

Jenazah Yun Siska Rohani ditemukan di Cibinong Griya Asri, Bogor pada Minggu (18/3), Yun yang dulu bekerja sebagai pengatur pesta pernikahan (wedding organizer) itu meninggalkan seorang putri berusia empat tahun.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018