Pekanbaru (ANTARA News) - Mantan bulutangkis putri Indonesia, Yuni Kartika berburu bakat pebulutangkis putri yang mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 yang digelar di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Terutama (kategori putri) U-11 dan U-13, kita melihat ada beberapa yang potensial. Artinya tingkat permainan mereka dibanding umur sangat baik," kata peraih Piala Uber 1994 tersebut kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.
Selama dua hari seleksi yang telah digelar di Pekanbaru, dia mengatakan secara teknik pukulan, peserta yang berusia antara 6 hingga 12 tahun yang mengikuti audisi umum Djarum di Pekanbaru sudah cukup baik.
Secara umum, lanjutnya, teknik pukulan memang masih ada yang perlu dibenahi, namun dia menyakini hal itu dapat diperbaiki ketika mereka mendapat kesempatan untuk terpilih menjalani pelatihan di PB Djarum, Kudus.
"Ada beberapa teknik pukulan yang harus dibenahi. Tapi mereka masih kecil, masih bisa diubah. Secara umum, teknik dasar, umur, kelas permainan boleh dibilang anak-anak ini berbakat untuk masuk karantina," ujar Yuni yang menjadi salah satu anggota tim pencari bakat PB Djarum Kudus tersebut.
Selanjutnya, Yuni juga melihat bahwa postur tubuh peserta seleksi yang tergabung pada kategori U-11 dan U-13 di Pekanbaru cukup bagus. Begitu juga motivasi serta mental yang ditampilkan selama dua hari seleksi yang telah digelar tersebut.
Faktor-faktor itu yang menjadi salah satu penilaian tim pencari bakat PB Djarum yang diketuai oleh legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata tersebut.
"Sangat kelihatan, dari anak masuk lapangan saja sudah kelihatan. Gestur seperti apa. Kalau takut-takut, pemalu, beda cara dia jalan. Biasanya nekat itu teriak, untuk menyemangati diri," ujarnya.
Minggu hari ini, sebanyak 210 pebulutangkis cilik yang tergabung dalam tiga katgori umur U-11, U-13, dan U-15 baik putra dan putri kembali disaring dalam tahapan kompetisi. Mereka yang mengikuti seleksi hari ini merupakan separuh dari 571 peserta yang menjalani seleksi tahap pertama, Sabtu kemarin (24/3).
Sementara Senin besok (26/3) merupakan hari terakhir seleksi. Seluruh peserta akan bertanding untuk memperebutkan posisi terbaik serta berkesempatan memperoleh beasiswa pelatihan di PB Djarum Kudus.
Pekanbaru menjadi kota pertama rangkaian seleksi Audisi Umum Djarum 2018. Balikpapan akan menjadi destinasi audisi selanjutnya, dan dilanjutkan ke Manado, Purwokerto, Surabaya, Cirebon, Solo dan seleksi final di Kudus.
Christian Hadinata yang turut memantau seleksi di Pekanbaru mengatakan bahwa saat ini Indonesia membutuhkan pemain tunggal putri super agar bisa mendulang prestasi dipanggung olahraga Badminton tingkat dunia.
"Kita membutuhkan pemain muda tunggal putri yang memiliki daya juang tinggi serta semangat pantang menyerah. Pemain yang super," kata Koh Chris, sapaan akrab peraih juara All England tiga kali tersebut.
Menurut dia, sudah cukup lama Indonesia kurang bersinar di sektor tunggal putri. Bahkan, pada Piala Uber di Bangkok, Thailand mendatang, sektor tunggal putri yang menurut dia harus lebih siap, karena selalu menjadi incaran poin lawan.
Untuk itu, guna mengembalikan kejayaan tunggal putri yang saat ini justru lebih didominasi atlet negeri matahari terbit Jepang, Christian yang menjabat sebagai ketua tim pencari bakat PB Djarum akan fokus mencari pemain berbakat untuk sektor tunggal putri dalam audisi tersebut.
Baca juga: Mantan pebulutangkis Yuni Kartika dan gaya rambut "maskulin"nya
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018