Yogyakarta (ANTARA News) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Yogyakarta memastikan tidak menemukan peredaran tiga produk ikan sarden kemasan kaleng yang diduga mengandung cacing gilig di seluruh pasar tradisional dan modern di lima kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kami sudah langsung melakukan penelusuran dan tidak menemukan produk sarden yang diduga mengandung cacing," kata Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta, Sandra MP Lintih di Yogyakarta, Minggu.

Menurut Sandra, tim dari BBPOM Yogyakarta melakukan penelusuran terhadap peredaran tiga merek sarden yakni Farmerjack dengan nomor bets 3502/01106351356, IO dengan nomor bets 370/12 Oktober 2020, dan HOKI dengan nomor bets 3502/01103 sejak Jumat (23/3) baik di tingkat distributor maupun pengecer, namun hingga saat ini tidak ditemukan.

Selain menelusuri sarden dengan tiga merek itu, BBPOM juga tetap melakukan sampling dan pengujian terhadap sejumlah produk sarden dengan merek lainnya baik produk dalam maupun luar negeri."Kami lakukan juga sampling terhadap produk lain," kata dia.

Meski tidak ditemukan produk berbahaya tersebut, Sandra berharap masyarakat tetap cermat dan berhati-hati dalam membeli produk pangan dengan mengecek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa (KLIK). Masyarakat yang menemukan produk bermasalah dapat menghubungi call center BPOM 1-500-533.

"Pastikan kemasannya dalam kondisi utuh, baca informasi label, serta pastikan memiliki izin edar dari BPOM, serta tidak melebihi masa kedaluwarsa," kata dia.

Baca juga: Batam tarik 157 kaleng sarden bercacing gilig

Baca juga: BBPOM: ikan kaleng Mackerel positif mengandung cacing

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018