Salah satu korban tewas adalah polisi.
Pengeboman itu, yang mencederai empat polisi lain, menyasar kepala keamanan Iskandariyah Mayor Jenderal Polisi Mostafa al-Nemr sebagai korbannya, kata kementerian dalam negeri.
Belum ada pihak menyatakan sebagai pelaku pengeboman itu. IS pada bulan lalu mengeluarkan video berisi peringatan bagi masyarakat Mesir untuk tidak berperanserta dalam pemilihan mendatang tersebut. Video itu juga mendesak kalangan garis keras menyerang pasukan keamanan dan para pemimpin.
Kantor berita pemerintah MENA mengutip Nemr, yang mengatakan bahwa dua orang, yaitu seorang polisi dan seorang pengemudi, tewas dalam ledakan itu.
Foto di media sosial memperlihatkan ada satu mobil dalam keadaan terbakar dan asap muncul di lokasi ledakan.
"Pada Sabtu 24 Maret, sebuah bom yang dilekatkan di bawah mobil meledak ... pada saat kendaraan kepala keamanan Alexandria sedang melintas," kata kementerian dalam pernyataan.
Saksi mengatakan para personel kepolisian dan militer telah mengepung lokasi ledakan.
Stasiun televisi setempat kemudian memperlihatkan Nemr dalam keadaan tidak terluka dan sedang meninjau lokasi itu.
IS pada Desember lalu mencoba membunuh menteri pertahanan serta menteri dalam negeri Mesir ketika keduanya melakukan kunjungan ke Semenanjung Sinai, wilayah tempat kelompok garis keras telah melancarkan pemberontakan selama hampir lima tahun.
Presiden Abdel Fattah al-Sisi mengatakan Jumat bahwa milisi IS akan segera dikalahkan di Sinai.
Pemungutan suara akan dilakukan Senin, pada hari rakyat Mesir memilih antara Sisi dan kandidat yang tak terlalu terkenal sebagai presiden.
IS dan beberapa kelompok militan lainnya telah membunuh sejumlah pejabat dalam beberapa tahun terakhir ini.
IS mengebom hotel di Sinai pada 2015 saat pemilihan anggota parlemen berlangsung. Kejadian itu menewaskan tujuh orang, termasuk dua hakim, yang mengawasi pemilihan umum tersebut, demikian Reuters.
(T008/B002)
Pewarta: SYSTEM
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018