Jakarta (ANTARA News) - Direktur Konservasi dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sugeng Mujianto mengatakan aksi penghematan energi dapat membantu pembangunan pembangkit listrik di daerah-daerah pinggiran atau terpencil.
"Kita mesti berhemat untuk teman-teman di `remote area` (daerah terpencil) supaya mereka mendapat listrik. Apa yang kita hemat uangnya unthk bangun pembangkit listrik buat mereka," katanya dalam acara Earth Hour 2018 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu malam.
Sugeng mengapresiasi gerakan Earth Hour 2018 dengan memadamkan lampu penerangan dan dekorasi di kawasan GBK selama 60 menit mulai pukul 20.30 sampai 21.30 WIB.
Organisasi yang bergerak di bidang konservasi lingkungan hidup, World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia bekerja sama dengan Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC) dan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno memadamkan lampu penerangan dan dekorasi di Stadion Utama GBK.
Sugeng menuturkan masih banyak daerah yang memerlukan energi listrik seperti di daerah pegunungan.
Dia mengatakan hemat energi tersebut juga untuk mengurangi emisi karbondioksida untuk konservasi lingkungan.
Menurutnya, potensi penghematan sangat banyak antara lain dari sektor industri, perumahan dan transportasi.
"Kita berharap semakin baik menjaga lingkungan kita, energi kita supaya bisa kita nikmati bersama," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar aksi pemadaman lampu selama satu jam di tujuh ikon Kota Jakarta, antara lain Gedung Balai Kota, Monas, Patung Tugu Tani, Patung Pemuda, Patung Jenderal Sudirman, Patung Arjuna Wiwaha, Monumen Selamat Datang dan Simpang Susun Semanggi.
"Pemadaman lampu selama satu jam itu adalah aksi simbolis yang berisi pesan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar menghemat energi demi menjadikan Kota Jakarta lebih lestari," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Isnawa Adji di Jakarta, Jumat.
Dia menuturkan Jakarta sudah aktif mengikuti aksi pemadaman lampu dalam rangka kampanye Earth Hour sejak sepuluh tahun yang lalu. Penghematan penggunaan listrik dalam kampanye Earth Hour pada 2017 mencapai 157 mega watt dan menghemat biaya hingga Rp172,4 juta rupiah.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018