Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan acara Apresiasi Komunitas Budaya Nusantara, mulai Sabtu hingga 25 Maret 2018, di Mall Bintaro Xchange, Tangerang Selatan.
"Ini momen yang luar biasa bahwa seni tradisi kita hadir di tempat yang mungkin tidak biasa, yaitu di pusat perbelanjaan. Saya mengapresiasi pengelola pusat perbelanjaan ini yang telah memberikan ruang kepada seni tradisi untuk tampil," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, Sabtu.
Hilmar mengatakan dengan menyelenggarakan kegiatan di pusat perbelanjaan ini menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi para komunitas budaya untuk tampil karena disaksikan secara langsung oleh para pengunjung.
Ia mengatakan bahwa masyarakat dapat menyaksikan secara langsung bagaimana seni tradisi ini terus dikembangkan oleh para komunitas budaya di berbagai daerah.
Acara tersebut mengangkat tema "Merajut Keberagaman melalui Ekspresi Komunitas Budaya".
Dengan tema tersebut diharapkan para komunitas budaya dapat mengekspresikan kekayaan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
"Saya berharap dapat lebih banyak lagi pusat-pusat berbelanjaan mau berpartisipasi seperti acara hari ini dengan membuka ruang di akhir pekan penyelenggaraan seni dan budaya. Untuk penyelenggaraannya dapat dikerjasamakan dengan kami di kementerian," kata Hilmar.
Hal sama juga disampaikan Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Nono Adya Supriyatno.
"Mudah-mudahan ini akan menjadi awal dan akan terus berlanjut tampilnya seni-seni tradisi di ruang publik seperti ini. Mudah-mudahan tidak hanya di sini, tetapi juga di ruang publik lainnya," ucapnya.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu Program Bantuan Pemerintah (Banpem) Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat (FKBM) yang telah berjalan sejak 2012.
Banpem telah diberikan kepada 1.760 komunitas budaya dan 21 komunitas budaya yang mendapatkan bantuan tersebut tampil dalam acara tersebut.
Acara yang dihadiri 258 peserta dari seluruh Indonesia ini, dibagi dalam dua rangkaian kegiatan, yakni pementasan karya budaya tradisional dan kontemporer, serta diskusi terpumpun atau FGD.
Penyelenggaraan FGD diikuti 90 peserta dengan tujuan untuk menjaring masukan untuk perbaikan kualitas komunitas budaya, di antaranya pengelolaan atau manajemen seni pertunjukan dan substansi materi seni budaya itu sendiri.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018