Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antar-bank Jakarta pada Selasa sore menguat menembus level Rp9.000 per dolar AS, karena pelaku pasar memburu rupiah, sementara dolar AS di pasar regional melemah. Nilai tukar rupiah mencapai Rp8.998/9.000 per dolar AS menguat dibanding hari sebelumnya Rp9.020/9.028 atau menguat 22 poin. Analis Valas PT Bank Saudara, Ruri Nova di Jakarta, mengatakan bahwa rupiah sudah diduga akan menembus level Rp9.000 per dolar AS, karena dolar sedang melemah dan minat pelaku pasar terhadap rupiah belum surut. Dolar AS di pasar regional turun dari 123,40 yen menjadi 123,30 yen, dan euro terhadap dolar AS dari 1,3660 menjadi 1,3625 per dolar AS. Namun, dengan posisi rupiah tersebut membuat Bank Indonesia (BI) terus memantaunya agar tidak menguat dengan menjauhi angka Rp9.000 per dolar AS, katanya. "Karena dikhawatirkan apabila posisi rupiah dibiarkan tanpa monitoring kemungkinan akan menembus level supporting 8.800 dan terus menjauhi hingga mendekati angka Rp8.500 per dolar AS," katanya. Untuk sementara, menurut dia, BI kemungkinan hanya memantau saja. Namun apabila pergerakan rupiah berlanjut menguat, BI kemungkinan besar akan melakukan intervensi pasar untuk menahan gejolak yang terus meningkat. Ia mengatakan, rupiah diperkirakan akan kembali menguat pada hari berikut, karena pelaku asing masih memfokuskan diri menjelang pertemuan dua hari Bank sentral Jepang (BOJ) yang akan mengumumkan kenaikan suku bunga. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007