Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan sumur bor air tanah, yang dibangun dengan pembiayaan APBN Kementerian ESDM Tahun 2017, di Desa Welai Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu,
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam rilis di Jakarta, Sabtu mengatakan selain sumur bor, pada kesempatan tersebut, Menteri ESDM juga meresmikan pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) dan membagikan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE).
Hadir juga dalam peresmian antara lain Anggota Komisi VII DPR Ferry Kase, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, dan Pjs Bupati Alor Benyamin Lola.
Jonan mengapresiasi dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten di NTT, sehingga serah terima sebagian besar sumur bor dan pembangkit listrik EBT tersebut sudah selesai.
Selanjutnya, menurut dia, untuk pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangannya dapat dilakukan masyarakat setempat di bawah pembinaan pemerintah daerah.
"Energi dan air merupakan bagian penting dalam menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat. Menyediakan energi dan air secara merata di berbagai daerah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semoga dengan dibangunnya sumur bor air tanah dan pembangkit listrik EBT di NTT ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat," katanya.
Setiap satu sumur bor air tanah dengan kedalaman 125 meter dan debit air sekitar dua liter per detik, dapat melayani hingga 2.800 jiwa.
Menurut salah satu warga Desa Welai Timur, sebelumnya dirinya mengeluarkan hingga Rp150.000 per satu tangki air untuk memenuhi kebutuhan keluarga kurang dari sebulan.
Sumur bor di Desa Welai Timur, merupakan satu dari 12 sumur dengan pembiayaan APBN 2016-2017 di delapan kabupaten NTT, yang diresmikan Menteri ESDM.
Dalam 12 tahun terakhir, Kementerian ESDM telah membangun 1.782 sumur bor air tanah, yang dapat melayani sekitar lima juta jiwa, termasuk 90 sumur di antaranya tersebar di NTT untuk sekitar 75 ribu jiwa.
Sedangkan pembangkit listrik EBT yang turut diresmikan Jonan berjumlah 21 unit, yang tersebar di lima kabupaten NTT dan melistriki 2.737 keluarga, yang sebelumnya tidak menikmati aliran listrik tersebut.
Total kapasitas pembangkit listrik EBT sebesar 1.516 kWp (kilowatt peak) tersebut dibangun dengan pembiayaan APBN 2016-2017.
Ke-21 pembangkit listrik EBT tersebut terdiri atas dua pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di bandara (700 kWp), 16 PLTS terpusat (680 kWp), dan tiga pembangkit listrik tenaga mikro hidro (136 kW).
Untuk LTSHE, secara simbolik, Menteri ESDM membagikan total 1.747 unit bagi tiga kabupaten NTT yaitu Alor, Sumba Tengah, dan Sumba Timur dengan pembiayaan APBN 2018.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018