New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mencapai posisi tertinggi sejak akhir Januari, setelah menteri energi Saudi mengatakan OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) akan perlu mengoordinasikan pemotongan pasokan dengan negara-negara non-anggota termasuk Rusia hingga 2019.
Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan anggota-anggota OPEC akan perlu terus berkoordinasi dengan Rusia dan negara-negara penghasil minyak non-OPEC lainnya, tentang pembatasan pasokan pada 2019 untuk mengurangi persediaan minyak global, menurut laporan media Jumat (23/3), lapor Xinhua.
OPEC dan 10 produsen di luar kartel minyak tersebut, termasuk Rusia, telah menahan produksi minyak mentah sebesar 1,8 juta barel per hari sejak awal 2017, sebuah perjanjian yang mereka sepakati untuk dilaksanakan setidaknya hingga akhir 2018.
Sementara itu, jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS meningkat empat rig menjadi total 804 rig pekan ini, perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes mengatakan dalam laporan mingguannya pada Jumat (23/3).
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei melompat 1,58 dolar AS, menjadi menetap di 65,88 dolar per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei, bertambah 1,54 dolar AS menjadi ditutup pada 70,45 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
(T.A026)
Pewarta: SYSTEM
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018