Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan hingga dua tahun ke depan peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk di dalamnya peneliti berikut dengan infrastruktur penelitian yang dibutuhkan akan dilakukan pemerintah.
"Kalau masalah laboratorium dan seterusnya sesuai dengan arahan Presiden bahwa saat ini hingga 2019 tugas pemerintah menaikkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Di dalamnya termasuk peneliti beserta infrastruktur penelitian yang dibutuhkan," katanya usai meluncurkan Ekspedisi Laut Dalam di Laut Jawa oleh Indonesia dan Singapura di LIPI, Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan pemerintah akan meremajakan dan melengkapi laboratorium-laboratorium yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan sekarang untuk mendorong majunya berbagai penelitian di Indonesia.
"Presiden mengatakan tiga tahun terakhir kita sudah fokus membangun infrastruktur. Maka pada tahun ke-4 dan ke-5 saatnya kita membangun sumber daya manusia yang berkualitas," ujar Nasir.
Untuk mendorong riset yang semakin maju maka, menurut dia, merger lembaga-lembaga riset di kementerian/lembaga, termasuk lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) akan dilakukan.
Sementara itu, terkait dengan penelitian-penelitian kelautan termasuk konsentrasi soal laut dalam, Nasir mengatakan belum banyak dilakukan di Indonesia.
Untuk itu kolaborasi penelitian seperti yang dilakukan LIPI bersama National University of Singapore (NUS) dan Lee Kong Chian Natural History Museum benar-benar memberikan hasil yang maksimal dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Riset kelautan Indonesia, lanjutnya, harus semakin maju. "Jika perlu kita revitalisasi kapal riset kita," katanya.
Pada kesempatan yang sama Pelaksana Tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan infrastruktur penelitian, salah satunya kapal riset, memang perlu dilakukan revitalisasi mengingat satu dari dua kapal yang dimiliki LIPI sudah tidak bisa digunakan.
Usulan revitalisasi kapal riset yang lebih baik dari Kapal Riset Baruna Jaya VIII, menurut dia, sudah diajukan ke Bappenas sejak beberapa tahun lalu, namun memang belum mendapat respon.
"Sedang diusulkan ke Bappenas tapi belum ada dukungan. Harus lebih bagus dari Baruna Jaya VIII memang, karena harapannya nanti bisa dipakai penelitian bersama dengan universitas," katanya.
Ia mengatakan Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI di Ambon kini tengah dilengkapi peralatan dan laboratorium untuk analisa. Anggaran pengadaannya bukan berasal dari DIPA murni tapi dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018