Jeddah (ANTARA News) - Raja Arab Saudi, Abdullah Bin Abdul Aziz yang bergelar "Khadimul Haramain Al-Syarifain", memerintahkan agar seluruh ruang dalam Mesjidil Haram di Makkah dipasangi alat pendingin (AC) demi kenyamanan para jamaah melaksanakan ibadahnya. Ketua Pengurus Dua Masjidl Suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah), Syeikh Saleh Al-Hussein, mengatakan pihaknya siap melaksanakan perintah Raja dan proyek itu tidak akan mengganggu kegiatan ibadah jamaah, seperti bertawaf keliling Ka`bah, sa`i (berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah), shalat dan berdzikir. Saat ini, di dalam Masjidil Haram hanya dipasangi AC di sebagian ruang saja yang diadakan oleh mendiang Raja Fahd Bin Abdul Aziz, sementara di ruang lainnya di dalam masjid itu hanya dipasangi kipas angin biasa. Mengubah wajah kota Makkah Proyek itu juga mencakup perluasan 35 persen kapasitas jamaah yang kian meningkat, terutama di musim haji dan umrah, yang saat ini kapasitasnya sekitar 1,3 juta jamaah. Proyek raksasa perluasan Masjidil Haram tersebut direncanakan rampung pada 2020, kata surat kabar Arab News mengutip sumber-sumber terkait. Disebutkan setiap tahun sedikitnya 10 juta Muslim dari berbagai negara mengunjungi Makkah dan beribadah di masjid suci itu, yang mencapai puncaknya di musim haji dan sepanjang bulan suci Ramadhan. Dalam satu dekade terakhir, pemerintah Arab Saudi telah mengucurkan dana lebih dari 10 miliar dolar AS (70 miliar reyal Arab Saudi) untuk pengembangan dua masjid suci tersebut. Proyek utama untuk pusat kota Makkah tujuannya membangun akomodasi bagi tiga juta penduduk dan delapan juta jamaah haji dan umrah. Pada 2005, sebagai bagian dari upaya membangun kawasan pusat kota Makkah itu, Raja Abdullah telah meluncurkan enam proyek utama, termasuk pembangunan Jabal Umar Residential Towers yang menelan biaya 12 miliar riyal. Proyek Jabal Umar itu mencakup hotel-hotel berbintang lima, pusat-pusat komersial. Abdul Rahman Faqeeh, direktur Perusahaan Konstruksi Makkah, menggambarkan Jabal Umar sebagai salah satu proyek real estate terbesar di dunia Arab seluas 32 km per segi. "Proyek itu akan mengubah wajah kota Makkah," katanya, seperti dilaporkan IINA. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007