Jepara (ANTARA News) - Dua anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Bintang Sinar Rejek yang dinyatakan hilang setelah kapal tenggelam di perairan Jepara, tepatnya 17 mil arah utara PLTU Tanjung Jati, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (22/3) dini hari ditemukan selamat.
"Kedua korban kapal tenggelam sudah ditemukan dengan keadaan selamat di Pulau Mandalika oleh tim patroli Polairud dengan Basarnas hari ini (23/3)," kata Kepala Satuan Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Kepolisian Resor Jepara AKP Hendrik Irawan di Jepara, Jumat.
Kedua ABK tersebut, yakni Sutomo dan Baharuddin karena saat kejadian dari 28 ABK hanya mereka berdua yang belum diketahui keberadaannya.
Ia mengatakan keduanya berhasil selamat setelah ditolong TB Nayaka yang kebetulan melintas dari Kota Baru menuju Cirebon.
Selanjutnya, kata dia, pada pukul 08.30 WIB Tim SAR dan anggota Satpolairud nenuju lokasi untuk penjeputannya.
Berdasarkan pendataan sebelumnya, KM Bintang Sinar Rejeki berangkat dari Pelabuhan Pekalongan pada Rabu (21/3) pukul 19.00 WIB dengan tujuan Perairan Bali.
Sesampainya di Perairan Jepara pada Kamis (22/3) sekitar?pukul 02.30 WIB, tepatnya 17 mil arah utara PLTU Tanjung Jati Jepara kapal yang dinahkodai Kasdu warga Pekalongan itu, dihantam gelombang besar pada bagian lambung sebelah kiri.
Akibat terjangan gelombang tinggi, air laut masuk ke dalam kapal dan mengakibatkan mesin rusak dan mati, kemudian kapal tenggelam. Para ABK berupaya menyelamatkan diri menggunakan peralatan seadanya.
Sekitar pukul 07.00 WIB, korban melihat KM Jasa Samudra dengan tujuan Jepara - Karimunjawa yang dinahkodai Ripin.
Tercatat ada 17 ABK yang berhasil diselamatkan dan dibawa ke Karimunjawa.
Sesampainya di Karimunjawa, korban diamankan di kantor Pol Air Karimunjawa untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Untuk korban lainnya, berhasil selamat dan berada di Jepara.
Korban yang ada di Karimunjawa, dijadwalkan dibawa ke Jepara pada hari Sabtu (24/3) sekitar pukul 07.00 WIB menggunakan Kapal Motor Penumpang Express Bahari.
Nahkoda Kapal KM Bintang Sinar Rezeki Kasdu mengungkapkan kapalnya itu mengalami kebocoran pada lambung.
Sebelum kapalnya mengalami kerusakan, katanya, air laut memang masuk ke dalam kapal pukul 02.30 WIB.
Ia mengatakan kebocoran terjadi pada bagian pembuangan air kapal, kemudian pada pukul 04.00 WIB kapal tenggelam.
"Kami berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada papan yang diikat tali. Semula kami berkumpul semua, kemudian separuh dari kami mulai terpisah," ujarnya.
Baca juga: KLM Aprilia Jaya tenggelam di perairan Jepara
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018