... Mudah-mudahan tahun ini kita bersama-sama mengawali puasa pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri...
Padang (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap masyarakat Indonesia tahun ini bisa mengawali dan mengakhiri bulan Ramadhan secara bersama-sama, meski sampai saat ini penetapan awal Ramadhan masih belum diputuskan dan masih menunggu hasil sidang isbath yang melibatkan seluruh pimpinan ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia.
"Mudah-mudahan tahun ini kita bersama-sama mengawali puasa pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri," kata dia, di Padang, Jumat.
Menurut dia, pemerintah dalam menetapkan awal Ramadhan mengikuti apa yang menjadi keputusan Majelis Ulama Indonesia dengan dua pendekatan yaitu metode hisab dan rukyah.
Terkait dengan Muhammadiyah yang telah menetapkan 1 Ramadhan 1439 Hijriah bertepatan dengan 17 Mei 2018, dia mengatakan, "Muhammadiyah punya metode sendiri dalam menentukan 1 Ramadhan dengan menggunakan metode hisab yaitu menghitung posisi hilal ada di mana."
Baca juga: Muhammadiyah tetapkan awal puasa 17 Mei
Baca juga: Stok bahan pokok dijamin aman jelang puasa
Baca juga: Mentan komitmen amankan ketersediaan bawang putih saat Ramadan
Ia mengatakan pemerintah menggunakan dua metode, yaitu hisab dan rukyat.
Sebelumnya Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia, Zainut Saadi, meminta masyarakat menghormati pengumuman dikeluarkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait penetapan 1 Ramadhan 1439 Hijriah
"MUI mengharapkan umat Islam untuk tidak menjadikan hal ini menjadi polemik tapi justru harus dijadikan sebagai proses pendewasaan diri dalam menerima perbedaan pendapat," katanya.
Ia mengatakan MUI juga menghormati Muhammadiyah terkait maklumat itu.
"MUI menghormati keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang sudah mengumumkan penetapan 1 Ramadan 1439 Hijriyah dan 1 Syawal 1439 Hijriah karena sesuai dengan metode ijtihad yang digunakan yaitu melalui pendekatan hisab atau perhitungan bulan," jelasnya.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018