"Volatilitas rupiah diperkirakan cenderung terbatas ke depannya menyusul outlook kenaikan suku bunga The Fed sesuai dengan estimasi pasar sehingga kondisi itu dapat meredam dana keluar dari dalam negeri," kata Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere.
Ia mengemukakan The Fed mengindikasikan tiga kali kenaikan suku bunga tahun ini, serta menyatakan akan berhati-hati untuk mempertimbangkan kelanjutan langkah menaikkan suku bunga selanjutnya.
Menurut Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong, kurs dolar AS bergerak terbatas setelah ada kabar Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memberlakukan kenaikan tarif impor pada barang-barang Tiongkok.
"Situasi itu memicu kekhawatiran perang dagang yang akhirnya dapat menahan perekonomian AS sendiri," katanya.
Dari dalam negeri, lanjut dia, secara umum fundamental ekonomi Indonesia relatif masih kondusif namun potensi pembalikan arah nilai tukar rupiah ke area positif masih cukup terbuka.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018