Manokwari (ANTARA News) - Pemerintah berencana memperluas bangunan terminal Bandar Udara Rendani Manokwari, Papua Barat, menjadi tujuh kali lebih besar dibanding kondisi saat ini.
"Dibandingkan dengan Sorong kita masih jauh. Terminal Bandara Sorong 13.700 meter persegi, Manokwari cua 1.900," kata Kepala Kantor Unit Pelaksana Bandara Rendani Manokwari, Wahyu Anwar, Jumat.
Pekerjaan mendesak lainnya yang perlu dilakukan, pembangunan gedung terminal penumpang. Dia menilai, gedung terminal yang ada sekarang belum memadami terutama pada jam sibuk penerbangan di pagi hari.
Menurutnya, pembangunan terminal baru menjadi kebutuhan mendesak bandara tersebut selain, perpanjangan runway atau landasan pacu dan jalan masuk menuju bandara baru.
"Aktivitas penerbangan dan arus penumpang di Manokwari sekarang sudah lebih padat dan kedepan akan terus meningkat karena saya yakin akan ada maskapai baru masuk dan maskapai lama akan menambah pesawatnya," kata Wahyu lagi.
Ia menjelaskan, gedung terminal yang baru rencananya akan dibangun di lokasi yang saat ini menjadi jalan masuk menuju terminal lama. Sementara jalan akses masuk terminal akan digeser ke tepi pantai.
Terkait jalan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum. Hingga sekarang masih menunggu penuntasan persoalan menyangkut kesiapan.
"Kenapa kami minta dibuatkan jalan baru, karena gedung terminal yang akan dibangun nanti posisinya berada di ruas jalan sekarang. Kalau terminal dibangun tidak ada jalan lagi. Makanya sebelum terminal dibangun harus dibuatkan jalan baru dulu," sebutnya.
Anwar mengemukakan, gedung terminal yang akan dibangun diperkirakan dengan luas antara 14 ribu hingga 15 ribu meter persegi.
"Kalau terealisasi maka kurang lebih sama dengan Bandara DEO Sorong. Cuma tadi, masih terkendala dengan jalan yang dibuat,sehingga kami belum berani diusulkan ke Kementerian Perhubungan," pungkasnya.
Pewarta: Toyiban
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018