Surabaya (ANTARA News) - Calon wakil gubernur di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) Emil Elestianto Dardak mendorong penataan permukiman padat penduduk agar menjadi kawasan yang layak huni.
Pasangan Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jatim 2018 itu menyaksikan rumah-rumah yang berdempetan saat blusukan ke kampung padat penduduk di kawasan Lumumba Dalam, Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Kamis petang.
"Kawasan rumah padat penduduk seperti di Kampung Lumumba Dalam ini harus ditingkatkan kualitasnya agar lebih layak huni, aman dan nyaman bagi penghuninya," ujarnya kepada wartawan di Surabaya.
Emil menyempatkan berbincang dengan sejumlah warga setempat dan memperoleh informasi Kampung Lumumba Dalam mulai padat sejak tahun 1993 oleh warga dari luar kota yang berdatangan ke Surabaya untuk mengadu nasib.
"Sebenarnya Pemerintah Kota Surabaya telah memberi perhatian untuk menata kampung ini tapi saya rasa perlu lebih diperhatikan lagi penataannya secara lebih mendasar," ucapnya.
Doktor di bidang ekonomi pembangunan dari Universitas Ritsumeikan Jepang itu menjelaskan bahwa penataan perkampungan padat penduduk memang tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat.
"Solusinya harus ada peningkatan pembangunan perumahan rakyat. Tapi juga harus memperhatikan tempat mereka bekerja. Karena jika mereka dipindah ke lokasi yang jauh dari sumber kehidupan sehari-sehari pasti tidak akan bertahan hidup," ujarnya.
Maka jika diberi amanah terpilih dalam Pilkada Jatim 2018, suami artis Arumi Bachsin itu akan berupaya untuk mempercepat penyediaan perumahan rakyat yang lebih layak. "Penataan kawasan permukiman masyarakat kecil harus dilakukan secara manusiawi dan sesuai dengan tata ruang kawasan," ujarnya.
Emil berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa, diusung koalisi partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan Nasdem, akan berkontestasi di Pilkada Jatim 2018 pada 27 Juni mendatang, melawan pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno, yang diusung koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018