Batam (ANTARA News) - Karakter Presiden RI periode 1966-1998, HM Soeharto, agaknya tetap melekat di hati banyak warga Indonesia, termasuk bagi M. Maftuh Basyuni yang Menteri Agama (Menag) di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB).Sebagai mantan Kepala Rumah Tangga Kepresidenan dan mantan Kepala Protokoler Presiden di akhir masa pemerintahan Soeharto, Maftuh Basyuni tampaknya termasuk salah seorang yang sangat mengenal tokoh yang turun dari jabatannya pada 21 Mei 1998, setelah 32 tahun berkuasa itu. "Pak Harto tidak pernah bilang 'tidak'," kata pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah (Jateng) pada 4 November 1939 itu, di Batam, akhir minggu lalu. Mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kesultanan Oman itu mengatakan bahwa Pak Harto memiliki cara untuk menolak sesuatu. "Dia hanya bilang, `opo perlu,` itu artinya tidak perlu," kata ayah empat anak itu. Menurut Maftuh Basyuni, penolakan ala Soeharto terbilang ampuh guna menyelesaikan masalah secara sopan. "Tidak perlu tegas, tetapi semua orang mengerti," kata Ketua Delegasi RI pada Pertemuan Tingkat Menteri Organisasi Konferensi Islam (OKI) 2004 itu menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007