New York (ANTARA News) - Dolar Amerika Serikat (AS) bertahan dalam kisaran sempit, Senin, karena pasar menunggu data ekonomi yang signifikan serta ulasan dari Ketua Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Ben Bernanke, dalam pekan ini. Ero melonjak ke rekor tertinggi terhadap mata uang Jepang pada 168,51 yen pada awal perdagangan, sebelum kembali turun pada hari ini menjadi 168,11 yen. Sementara terhadap dolar AS, mata uang tunggal Eropa itu melemah menjadi 1,3625 dolar pada 2100 GMT, dibandingkan dengan 1,3626 dolar pada Jumat. Dolar sedikit menguat menjadi 123,37 yen dari 123,34 yen pada Jumat. Dolar dan ero tampak stabil menjelang keluarnya data perdagangan AS pada Kamis, diikuti data penjualan ritel dan beberapa data inflasi Eropa pada Jumat. Kathy Lien dari Forex Capital Markets mengatakan pasar juga akan mengamati ulasan Bernanke untuk setiap petunjuk pergerakan suku bunga mendatang. "Topiknya inflasi dan harga minyak yang solid di atas 70 dolar AS per barel, risiko yang jelas menusuk ke sisi atas," kata Lien. "Kata-kata kuat dan alot oleh Bernanke dapat mendorong dolar meningkat, diperkirakan perdagangan dolar berkisar cepat hingga memperoleh data neraca perdagangan pada Kamis dan data penjualan ritel pada Jumat. Banyak analis mengatakan kemungkinan Fed mempertahankan suku bunganya atau mungkin menurunkannya pada akhir tahun ini, meski meski terjadi pembicaraan alot untuk inflasi yang membuat the Fed memberikan kesan akan menaikkan suku bunganya. "Lebih banyak yang percaya bank sentral akan menaikkan suku bunganya ketimbang Fed mempertahankan suku bunganya, bersamaan dengan tingginya harga minyak, akan menjaga dolar dalam posisi bertahan," kata Antonio Febres dari PNC Bank. Pada perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,2165 franc Swiss turun dari 1,2181 franc pada Jumat. Sedangkan, pound Inggris diperdagangkan pada 2,0151 dolar naik dari 2,0103 dolar pada Jumat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007