... untuk orang yang sudah terdaftar ke DPO dan minta dibuat keterangan kecelakaan mobil saya secara logis berpikir ini tidak beres, tidak benar ini, saya tidak mau...
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Unit Gawat Darurat RS Medika Permata Hijau, dr Michael Chia Cahaya, mengaku, Fredrich Yunadi meminta agar kliennya saat itu, Setya Novanto, mendapat diagnosis kecelakaan dan langsung dibawa ke ruang perawatan meski belum tiba di rumah sakit itu.
"Bapak ini (Fredrich) mengatakan ke saya: Dok tolong dibuat keterangannya dengan kecelakaan mobil. Saya kaget (diagnosis) dibuat dengan kecelakaan mobil. Saya tidak mau. Saya cuma minta bapak ini tunggu di luar sementara saya tunggu dokter Alia dulu tapi saya telepon dokter Alia tidak bisa dihubungi," kata Cahaya, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis.
Dalam perkara ini Yunadi didakwa bekerja sama untuk menghindarkan Novanto diperiksa KPK dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP elektronik.
"Permintaannya sedikit aneh, pasien yang minta kamar dengan kecelakaan terus pasiennya sendiri tidak ada bagi saya aneh. Minta keterangan kecelakaan aneh, terus pasiennya tidak ada. Logikanya itu aneh. Bagaimana mem-booking untuk sesuatu yang sifatnya musibah kecelakaan? Kecelakaan sendiri tidak ada diagnosa medis karena harus diperiksa dulu pasiennya," kata Cahaya.
Saat Cahaya pertama kali diberitahukan Novanto akan datang, ia pun berselancar di internet dan mengetahui KPK sedang menggeledah rumah Novanto.
"Jadi ini orang yang sedang dicari. Saya tahu hari itu Setnov masuk dalam DPO, lalu untuk orang yang sudah terdaftar ke DPO dan minta dibuat keterangan kecelakaan mobil saya secara logis berpikir ini tidak beres, tidak benar ini, saya tidak mau," kata dia.
Sebagai dokter yang bertugas jaga pada 16 November 2017 malam, dia pun mencoba menghubungi Plt Manajer Pelayanan Medik RS Medika Permata Hijau, dr Alia, untuk berkonsultasi.
"Saya coba telepon lagi dr Alia pakai handphone saya, saya katakan ada pengacara minta dirawat dengan (diagnosis) kecelakaan mobil, saya tidak mau bohong-bohong kepada KPK begini. Lebih baik saya pulang, dr Alia menjawab: Saya tidak minta dr Michael untuk berbohong tapi kalau dia perlu dirawat, ya rawat. Kalau tidak perlu dirawat, ya pulangkan," kata dokter itu.
Lalu pada pukul 18.30, dr Bimanesh datang dan menanyakan kehadiran Novanto, dan mengambil surat keterangan harian dokter dan menuliskan di situ dengan diagnosa hipertensi, vertigo, dan diabetes melitus. Selanjutnya Bimanesh mengambil surat keterangan rawat inap di ruangan IGD.
"Dia katakan nanti kalau pasiennya langsung dinaikkan ke ruang lantai tiga VIP, lalu ada satpam minta pinjam selimut dan bantal katanya pasien SN datang. Saya bilang ke perawat IGD nanti pasiennya langsung dinaikkan ke ruang VIP lantai tiga tidak melalui IGD. Saya tetap siaga di sana. Baru besok pagi saya lepas peran itu," kata Cahaya.
Dia pun yakin Yunadi yang datang meminta dia agar Novanto langsung dirawat inap.
"Pin advokatnya mungkin dipakai, waktu datang pakai baju warna hitam cuma yang paling jelas tim advokat itu karena waktu itu dia tidak memperkenalkan nama," kata dia.
Pada sidang selanjutnya jaksa penuntut umum menghadirkan alat bukti kamera perekam.
Pewarta: Desca Natalia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018