Parit Malintang, Sumbar (ANTARA News) - Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat menghasilkan 35,6 ribu ton kelapa pada 2017 atau naik sekitar 200 ton dari 2016 yang hanya 35,4 ribu ton.

"Pada 2016 produksi kelapa sebanyak 35,4 ribu ton sedangkan pada 2015 sebanyak 35,1 ribu ton," kata Yurisman Yakub Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan di Parit Malintang, Kamis.

Ia menambahkan luas lahan penghasil kelapa tersebut yaitu sekitar 25 ribu hektare dari 40 ribu hektare lahan kelapa yang dimiliki petani setempat.

Daerah yang paling banyak menghasilkan kelapa yaitu Kecamatan Sungai Geringging dengan produksi 6,4 ribu ton per tahun.

Lalu Kecamatan IV Koto Aur Malintang dengan jumlah produksi 3,4 ribu ton per tahun, dan Kecamatan Ulakan Tapakis 2,7 ribu ton per tahun.

Kelapa tersebut tidak saja untuk memenuhi kebutuhan warga setempat, juga ?dijual ke berbagai daerah seperti Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Pekanbaru, bahkan Jakarta.

Selain dijual dalam bentuk bahan baku, petani setempat juga mengolahnya menjadi virgin coconut oil (VCO) atau minyak kelapa murni.

Bahkan salah satu kelompok tani di daerah itu mampu memproduksi VCO sebanyak dua ton per bulan yang pemasarannya ke Yogyakarta, Pekanbaru, dan Padang.

Sementara itu, salah seorang pedagang pengepul kelapa (toke) di Kecamatan Sungai Geringging, Zaini (52) mengatakan saat ini harga yang ia terapkan untuk membeli per butir kelapa ke petani mencapai Rp1.400 berlaku untuk semua ukuran.

Harga tersebut belum termasuk upah petik, mengupas sabut, dan pengangkutan dari kebun. Jadi apabila kelapa yang dijual kepadanya sudah dalam kondisi mulus atau tidak memiliki sabut harganya akan jauh lebih mahal.

"Upah untuk satu butir kelapa mencapai Rp400 per butir, dengan rincian Rp200 upah petik, Rp150 kupas sabut (kulit), dan Rp50 untuk kuli angkut membawa pulang," jelasnya.

Sedangkan harga jual yang diterapkan kepada distributor yang akan menjual ke berbagai daerah mencapai Rp1.700 per butir untuk ukuran menengah, dan ukuran besar Rp2.700.

“Sedangkan untuk ukuran kelapa yang sangat kecil akan dijadikan kopra, namun harganya sekarang anjlok dari Rp9.000 per kilogram menjadi Rp5.000 per kilogram," ujar dia.

Distributor biasanya akan menjual lebih tinggi di Pekanbaru sekitar Rp3.100 sampai Rp3.400 per butir.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018