Pontianak (ANTARA News) - Robot yang didesain menyerupai hantu kuntilanak --dengan baju warna putih, rambut panjang dan muka menyeramkan-- menjadi pusat perhatian pengunjung Pesona Kulminasi Matahari 2018 yang berlangsung 21-23 Maret di Area Monumen Tugu Khatulistiwa Pontianak.
Robot yang bergerak menggunakan roda dan dikendalikan dengan remote control itu selalu menjadi rebutan pengunjung untuk swafoto.
Namun, ada juga pengunjung, terutama anak-anak yang tampak ketakutan dan menghindar ketika robot kuntilanak tersebut mendekat. Sekali-sekali juga terdengar teriakan pengunjung yang terkejut karena kuntilanak muncul di belakang mereka.
Pada tahun ini, peringatan titik kulminasi matahari juga menghadirkan mini planetarium.Tidak kalah dengan robot kuntilanak, mini planetarium yang didatangkan dari Lembagan Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) Bandung, juga menjadi pusat perhatian pengunjung.
"Tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Adanya robot kuntilanak, hadirnya Lapan dan penampilan sejumlah kesenian untuk menambah kesemarakan pesona kulminasi," ujar Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak, Syarif Saleh di Pontianak.
Sementara itu Pjs. Kota Pontianak, Mahmudah mengatakan Kota Pontianak sangat beruntung karena dilalui garis khatulistiwa yang tepat di tengah kota.
"Tugu Khatulistiwa sudah menjadi ikon dan ini tentu menjadi satu di antara keberuntungan kita," ujarnya.
Ia berharap ke depan kegiatan kulminasi terus dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanagara. "Mari kita terus kenalkan Tugu Khatulistiwa ke luar agar selalu dikunjungi," kata Mahmudah.
Pewarta: Dedi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018