Batam (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Indonesia bersama Pengarah Jabatan Imigresen Malaysia akan membahas masalah lalu lintas perbatasan kedua negara demi keamanan masing-masing.
Hal itu disepakati dalam pertemuan bilateral imigrasi kedua negara di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.
"Permasalahan perbatasan diusulkan akan dibahas lebih lanjut di tempat perbatasan seperti Sarawak di Malaysia atau Pontianak di Indonesia," kata tuan rumah pertemuan bilateral, Kepala Imigrasi Klas I khusus Batam, Lucky Agung Binarto dalam keterangan pers.
Dalam pertemuan lanjutan yang waktunya belum diumumkan itu, pihak imigrasi kedua negara akan merancang kesepakatan mengenai pengaturan pintu masuk dan keluar di pos lintas batas antara Indonesia dan Malaysia.
Direktur Jenderal Imigrasi kedua negara juga sepakat melaksanakan pelatihan bersama, terutama untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
Kegiatan itu, bisa berupa pertukaran pejabat imigrasi atau pelatihan bersama dengan memaksimalkan keahlian pejabat dari kedua instansi imigrasi.
Selain itu, keduanya juga sepakat untuk membahas pembuatan kesepakatan sebagai dasar dari kerja sama dua instansi imigrasi.
Lingkup dalam kesepakatan kerja sama, antara lain mencakup pertukaran informasi, peningkatan kapasitas dan penyelesaian permasalahan bersama.
Dirjen Imigrasi Indonesia dan Malaysia melaksanakan pertemuan bilateral yang bertajuk 1st Indonesia-Malaysia Immigration Consultation.
Pertemuan itu merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Kuching Malaysia tahun 2017.
Pertemuan yang dibuka Duta Besar Indonesia untuk Malaysia itu juga implementasi kerja sama kedua negara dalam menangani permasalahan keimigrasian.
Baca juga: 2.500 sertifikat tanah bagi warga perbatasan Indonesia-Malaysia
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018