Makassar (ANTARA News) - Film Halo Makassar garapan rumah produksi Finisia Production akan mulai tayang pada 12 April 2018 di Bioskop 21/XXI, Cinemaxx, CGV dan Platinum di seluruh Indonesia.
"Setelah menunggu, akhirnya film Halo Makassar akan siap-siap tayang di beberapa bioskop di Indonesia dan serentak penayangannya," ujar sutradara film Halo Makassar Ihdar Nur di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan, film Halo Makassar merupakan produksi Finisia yang krunya adalah kru Film Uang Panai yang pernah meraih Indonesian Box Office Movie Award dari SCTV.
Sama seperti Uang Panai, di Film Halo Makassar, para pemerannya adalah talen lokal yang aktingnya tidak kalah dengan aktor dan aktris ibu kota Jakarta.
Beberapa nama seperti Rizaf Ahdiat yang berperan sebagai Diat, Anggu Batari sebagai Anggu, Bimbi, Mellonk, Tri Indah Budiastuti, Khanza Najwa Thohira, dan Fitriani.
"100 persen Makassar dan kami percaya film ini bisa diterima khalayak karena penuh dengan adegan komedi, juga kisah cinta romantis yang unik," terangnya.
Sebelumnya, produser film Halo Makassar Amril Nuryan menjelaskan sedikit tentang film Halo Makassar itu yang mengaku jika dalam film akan mengangkat realita-realita metropolitan kota Makassar dan di balut drama komedi romantis.
Dia mengatakan, sineas-sineas asal Makassar selama beberapa tahun terakhir ini cukup sukses dalam industri perfilman, meskipun mayoritas film mengangkat tentang adat dan budaya.
Namun dalam film garapannya yang kedua ini, dirinya mencoba untuk keluar dari genre tersebut dan mencoba mengeksplorasi tentang potensi cerita di zaman sekarang ini.
"Film ini akan ditujukan untuk segala kalangan masyarakat. Kita coba keluar dari cerita-cerita yang sebelumnya banyak menghiasi layar Indonesia dengan cerita adat dan budaya. Film ini bercerita tentang zaman sekarang dengan realita-realita anak kota jaman sekarang," katanya.
Amril juga mengaku tidak ingin membocorkan tanggal penayangannya. Ia bersama dengan kru film Halo Makassar ingin memberikan gebrakan baru bagi penikmat film di Makassar.
"Hasil survei pasar yang dilakukan terhadap genre film yang diminati oleh masyarakat, film komedi masih memiliki banyak peminat. Perbedaan film ini dengan film `Uang Panai` (adat dan budaya) memiliki keseimbangan porsi antara komedi dan romansa," ucapnya.
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018