Jakarta (ANTARA) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan, penyebab kecelakaan Bus Limas di Cianjur, Jawa Barat, yang menewaskan 16 orang itu dapat diketahui sekitar 2-3 bulan lagi. "KNKT tidak mencari siapa yang salah, tetapi mencoba menganalisis penyebab kecelakaan dan rekomendasi kepada pihak terkait agar kejadian serupa tak terulang. Khusus kecelakaan Bus Limas ini sekitar 2-3 bulan sudah dapat diketahui," kata Tim Investigasi Kecelakaan Bus Limas dari KNKT, J.A. Barata, saat dihubungi dari Jakarta, Senin malam. Barata bersama tiga orang lainnya dari KNKT sejak Sabtu malam (7/7) sudah berada di lokasi kecelakaan untuk melakukan investigasi dan penelitian penyebab dari kecelakaan maut itu. Menurut Barata, beberapa temuan antara lain menyebutkan, kedalaman jurang tempat jatuhnya Bus Limas tersebut 15 meter atau 48 feet bukan 30 meter seperti yang disebutkan dalam pemberitaan sebelumnya. Kemudian, kondisi medan prasarana jalan di lokasi memang menurun cukup tajam dengan sudut kemiringan sekitar lima derajat dan di ujung jalan agak menikung, menurun dan naik lain sebelum tiba pada jembatan. Sementara dari aspek sarana diketahui, Bus Limas diduga mengalami benturan cukup keras karena sasis kendaraan bengkok dan dudukan per-nya sebelah kanan sampai lepas. "Spedometer yang pecah menunjukkan, posisi jarum tertahan pada angka 65 km. Ini diduga, kecepatan pengemudi cukup tinggi untuk medan yang seperti itu," katanya. Meski begitu, temuan pada aspek sarana juga menunjukkan, ban-bannya relatif baik karena tidak ada yang vulkanisir dan botak dan kampas rem pada masing-masing roda masih cukup tebal, meski tromol agak aus. "Juga tak ada tanda-tanda kebocoran atau kempes pada masing-masing roda," kata Barata. Namun, Barata membenarkan, kejadian serupa di lokasi jatuhnya Bus Limas tersebut dalam beberapa tahun terakhir memang sering terjadi. "Datanya lebih dari tiga kali, namun korban terbesar kali ini," katanya. Bus Limas yang membawa puluhan siswa kelas III SMP Ar-Ridho dan berniat bertamasya ke Cibodas, mengalami kecelakaan di Cianjur karena busnya terjun ke salah satu sungai berkedalaman 15 meter pada Sabtu (7/7) sekitar pukul 10.30 WIB. "Saat kejadian 15 orang tewas, termasuk sang pengemudi, tetapi tadi pagi ada laporan, satu orang juga meninggal di rumah sakit sehingga total korban 16 tewas, sisanya luka-luka," kata Barata.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007