"Beberapa titik wifi yang disiapkan pemerintah kota harus dipastikan steril dari situs pornografi. Kami meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) memblokir situs tersebut secara otomatis sehingga tidak bisa diakses bebas," kata Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Rabu.
Upaya itu dimaksudkan agar dapat melindungi anak-anak dan generasi penerus bangsa dari berbagai pengaruh negatif yang bisa mempengaruhi kegagalan meraih generasi emas.
Ia mengatakan, dibloknya berbagai situs pornografi pada sejumlah titik "wifi" gratis yang disiapkan pemerintah kota seperti di taman-taman kota, dan di 50 kelurahan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan positif.
"Dengan demikian, anak-anak dapat memanfaatkan `wifi` sebagai sarana rekreasi bernuansa edukasi," ujarnya.
Dia berharap, upaya pemblokiran berbagai situs pornografi itu dapat membangun kesadaran bersama bahwa untuk meraih generasi emas, merupakan tanggung jawab bersama.
"Oleh karena itu, instruksi yang diarahkan ke Diskominfo akan kita dikontrol sejauh mana tindak lanjut yang akan dilakukan," katanya.
Martawang mengatakan, instruksi tersebut sekaligus sebagai tindak lanjut dari evaluasi mewujudkan Mataram sebagai kota layak anak (KLA) 2018.
Apalagi dari hasil evaluasi terhadap pemenuhan hak-hak anak sesuai dengan klaster yang ada, masih ditemukan situs-situs pornografi pada jaringan `wifi` milik pemerintah kota menjadi salah satu catatan yang perlu ditindaklanjuti secara serius.
"Jadi kalau mereka ingin membuka situs-situs pornografi, bisa memakai jaringan pribadi tidak menggunakan fasilitas `wifi` gratis yang disiapkan pemerintah kota," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018