Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Selatan (Kalsel) Zakly Asswan serta Ketua Komisi IV DPRD provinsi setempat, Yazidie Fauzy S.Kom usai rapat bersama di Banjarmasin, Rabu.
Optimisme itu antara lain muncul dari banyaknya keberadaan sarana dan prasarana yang sudah dimiliki Kalsel sebagai modal untuk menjadi tuan rumah PON 2024.
"Sebagai contoh lokasi pertandingan yang ada saat ini sudah mencapai 50 persen dan terus penambahan hingga pelaksanaan 2024 mencapai 100 persen," kata Zakly Asswan.
Mengenai sport centre (gelanggang olahraga) untuk PON 2014, dia menyatakan, pemerintah provinsi Kalsel akan membebaskan lahan seluas 300 hektare.
"Sedangkan biaya pembahasan lahan akan dianggarkan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalsel sekitar Rp250 miliar," kata Zakly menambahkan.
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Kalsel menilai pemerintah provinsi mampu berjuang untuk merealisasikan pelaksanaan PON 2024 di Kalsel. Pihaknya berharap Gubernur H Sahbirin Noor juga melakukan lobi langsung kepada Presiden Joko Widodo.
Meski memiliki keyakinan yang ditinggi bakal menjadi tuan rumah PON 2014, Kalsel memang harus bekerja keras karena harus menghadapi dua nominasi yang lain yaitu Aceh dan Sumatera Utara serta Bali dan Nusa Tenggara Timur.
"Tetapi informasi yang kita terima, Kalsel mempunyai keunggulan dalam hal ketersediaan venue untuk penyelenggaraan kejuaraan, sedang provinsi lain yang menjadi nominasi tuan rumah hanya unggul akomodasi," kata Yazidie.
Baca juga: Kalsel kumpulkan data kesiapan venue untuk menjadi tuan rumah PON 2024
Baca juga: KONI tinjau calon tuan rumah PON 2024
Baca juga: Bali siap maju jadi tuan rumah PON 2024
Pewarta: Sukarli
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018