Jakarta (ANTARA News) - Hasil tiga pertandingan awal Piala Asia 2007 yang cukup mengejutkan membuat para pelatih menyuarakan bahwa tidak ada tim yang benar-benar lebih unggul dari yang lain sehingga pantas menyandang gelar favorit. "Pertandingan pembuka selalu sulit, khususnya ketika anda harus menghadapi tuan rumah. Namun saya benar-benar berpikir bahwa 16 tim yang berlaga adalah tim yang kuat," kata pelatih China Zhu Guanghu seperti dikutip situs web Piala Asia 2007, Senin. Pernyataan Zhu tersebut jelas merujuk pada dua hasil imbang dengan skor 1-1 pada pertandingan antara Thailand-Irak dan Australia-Oman di Grup A, serta kemenangan mengejutkan Vietnam, 2-0, atas Uni Emirat Arab di Grup B. "Semua tim yang bertanding di sini mampu untuk lolos ke perempatfinal dan bahkan semifinal," kata Zhu. China bergabung di Grup C bersama tuan rumah Malaysia, Iran, dan Uzbekistan. Mereka akan melangsungkan pertandingan pertama melawan tuan rumah pada Selasa (10/7). Pernyataan yang mirip juga disampaikan pelatih Bahrain Milan Macala dalam konferensi pers menjelang pertandingan pertama Grup D melawan tuan rumah Indonesia. "Hasil pertandingan di Thailand dan Vietnam menunjukkan tidak ada tim favorit dalam kejuaraan ini," ujar Macala di Jakarta, Senin. "Saya pikir ada tiga atau empat tim dari setiap grup yang berpeluang lolos ke babak berikutnya," tambah pelatih asal Republik Ceko itu. Oleh karena itu, menurut Macala, anggapan bahwa keempat negara Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah --Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam-- adalah lemah jelas salah. "Mereka adalah tuan rumah dan memiliki banyak keuntungan. Selain itu mereka pasti mempersiapkan diri dengan sangat baik karena bermain di depan penonton sendiri," jelasnya. Kedua pelatih setuju bahwa hasil tiga pertandingan awal menunjukkan butuh pendekatan berbeda untuk menghadapi pertandingan di Asia Tenggara yang beriklim panas dan lembab, khas daerah tropis.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007