Dari jalur Bandung kota menuju Bandung timur atau Ujungberung/Cibiru, antrean kendaraan sudah sekitar lima kilometer, hampir mencapai Jalan Surapati. Sementara dari arah timur menuju Bandung kota, antrean kendaraan sampai sekitar empat kilometer dengan ekor kemacetan sampai Cikadut.
Akibat kemacetan lalu lintas itu, untuk sementara waktu jalur dari arah barat (Bandung kota) yang mengarah ke timur depan Terminal Cicaheum ditutup dan polisi memberlakukan contraflow.
Pengguna sepeda motor yang akan mengarah ke timur, bisa menggunakan jalan alternatif melalui Jalan Jatihandap. Namun jalan itu sulit dilalui kendaraan roda empat karena bertanjakan dan belokan tajam.
"Tapi harus muter tiga kali lipat kalau lewat Jalan Jatihandap," kata Deden, tukang ojek di Jatihandap.
Selain itu pengguna jalan bisa lewat Antapani dengan risiko menghadapi kepadatan serupa karena di Jalan Purwakarta juga ada lumpur yang terbawa arus banjir dari Cicaheum serta tengah ada evakuasi mobil yang hanyut ke sungai.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung AKBP Agung Reza mengatakan kepolisian serta Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana berusaha mempercepat proses pembersihan.
"Saat pengangkutan lumpur kita berlakukan pengalihan, tapi tidak dilakukan pengalihan total. Mungkin sore ini bisa diupayakan lancar karena aktivitas sudah mulai padat kalau sore. Kalau belum selesai kita lakukan contraflow. Arus tidak bisa dialihkan ke Antapani karena ada evakuasi mobil juga," katanya.
Dua unit mobil Pancar dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung dikerahkan untuk membersihkan lumpur di badan jalan.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengimbau pengendara untuk sementara tidak melewati jalur Cicaheum hingga proses evakuasi lumpur selesai.
"Mohon maklum ini untuk keselamatan bersama karena banyak kendaraan roda dua yang tergelincir apabila pembersihan tidak dilakukan," katanya.
Baca juga: Warga Cicaheum mulai bersihkan material lumpur
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018