Bandung (ANTARA News) - Warga Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, Cicaheum, Kota Bandung dibantu petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) serta Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung mulai membersihkan lumpur sisa banjir bandang.
Banjir bandang yang terjadi pada Selasa sekitar pukul 16.30 WIB masih menyisakan material lumpur tebal di badan jalan hingga area pemukiman warga.
Satu unit alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum diterjunkan untuk mengangkut material lumpur yang masih menumpuk di jalan. Sementara dua unit mobil Pancar dikerahkan untuk membersihkan sisa-sisa lumpur.
Arus lalu lintas di Jalan Cicaheum masih lumpuh karena adanya proses pembersihan material lumpur di badan jalan.
Salah satu warga Jatihandap, Ade (56), mengatakan banjir bandang kali ini merupakan yang terparah sejak 1982. Ade mengatakan pada 1982, meski banjir juga membawa lumpur namun ketebalannya tidak seperti kali ini.
"Lumpur mencapai satu meter di rumah saya. Paling parah ini," kata dia saat ditemui di lokasi, Rabu.
Baca juga: 20 rumah di Cicaheum Bandung tergenang lumpur
Menurut Ade, banjir bandang ini membuat beberapa barang berharga seperti ijazah serta surat tanah tidak bisa diselamatkan. Bahkan rumahnya belum bisa ditempati karena masih banyaknya lumpur yang mengendap.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Ferdi Linggaswara mengatakan, saat ini Diskar PB tengah fokus membersihkan lumpur di jalan raya.
"Upaya lanjutan, pengendalian penanggulangan berupa evakuasi material lumpur dan material sampah lainnya. Kita prioritas di badan jalan agar arus lalu lintas lancar," kata dia.
Setelah material lumpur di badan jalan selesai, Diskar PB bersama intansi terkait seperti PU dan PDAM akan fokus penanganan lumpur di pemukiman warga.
Baca juga: BMKG: banjir bandang Cicaheum dipicu hujan deras di Bandung Utara
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018