"Supaya garam rakyat ini bisa memenuhi standar garam industri, harus kita olah garam ini dan pengolahannya bukan pascapanen, tapi harus dari pembuatannya," kata Agung di Cirebon, Jawa Barat, Selasa.
Peningkatan kualitas garam rakyat memang sangat dibutuhkan, agar para petani garam bisa menikmati hasil yang lebih baik lagi dan juga bisa bersaing dengan garam impor.
Menurutnya, peningkatan kualitas bisa dimulai dari cara pengolahannya, agar garam rakyat itu bagus, maka tambak tidak satu atau dua hektare, namun harus ratusan.
"Modelnya itu air dialirkan kemudian dipanaskan langsung jadi garam, garamnya asin tetapi kadar garam yang diperlukan oleh industri itu bukan hanya dari kadarnya saja," lanjutnya.
"Kalau mau berhasil, maka para petani garam harus bersatu dengan cara membentuk koperasi, ketika tambak garam itu bisa 100 hektare, maka hasilnya akan bagus," lanjutnya.
Dia menambahkan untuk saat ini memang produksi garam rakyat tidak masuk kriteria kebutuhan industri, karena memang dari segi kualitas tidak memenuhi standar.
Menurutnya garam industri mempunyai standar tinggi dan garam rakyat tidak bisa memenuhinya, seperti dari segi NaCl nya, dimana garam rakyat masih dibawah 94 NaCl.
Sedangkan untuk industri NaCl nya harus mencapai 97, untuk itu dipastikan tidak bisa masuk kriteria yang ada di industri.
"Garam industri ini standarnya tinggi sedangkan garam rakyat ini dari segi NaCl saja masih belum mencapai," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018