Bali (ANTARA News) - Induk KUD menandatangi kerjasama dengan mitra strategis asing, Asia International Finance Holding Limited (AIFHL) yang berkedudukan di Beijing senilai Rp2,7 triliun untuk merevitalisasi jaringan KUD di seluruh Indonesia yang mencapai 9.000 unit."Kerjasama dengan mitra asing ini telah terjalin sejak September 2005 di mana telah ditandatangi kerjasama senilai 300 juta dolar atau sekitar Rp2,7 triliun," kata Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa, Herman Y.L. Wutun di Bali, Senin.Induk KUD tengah melakukan Rapat Anggota Program 2007 dan Rapat Anggota Tahunan 2006 sekaligus menandatangi kerjasama dengan AIFHL dan mitra strategis lain.Ia mengatakan, induk KUD di Taiwan pada 30 September 2005, bertepatan dengan RAT Induk KUD di Surabaya melaporkan kepada pengurus mengenai MoU dengan AIFHL tersebut untuk ditindaklanjuti."Kemudian pada 15 Januari 2006 ditandatangani sebuah agreement antara Induk KUD dengan AIFHL senilai 230 juta dolar AS atau senilai Rp2,2 triliun untuk jangka waktu 25 tahun," katanya.Dana itu akan digunakan untuk merevitalisasi jaringan raksasa yang dimiliki Induk KUD. Hadir dalam kesempatan itu Pangeran Ethiopia Aklile, Bernan Makonnen Haile Selassie, Ketua Umum Dekopin Adi Sasono, Deputi Bidang Organisasi dan Kelembagaan mewakili Menkop dan UKM, serta 300 anggota KUD seluruh Indonesia.Herman mengatakan, kerjasama itu akan diterapkan dalam delapan program utama perikanan, distribusi dan ritel, biofuel, perbankan dan simpan pinjam, asuransi, pertambangan, perdagangan internasional serta menciptakan jaringan on-line ke seluruh jaringan KUD di Indonesia."Pada kesempatan ini kita akan menambah program lagi yaitu pokok program ke-9 berupa distribusi pupuk dan pangan," katanya.Saat ini Induk KUD merupakan gabungan dari 27 PUSKUD dan dua PUSKOP DKI (KSU dan Pasar) di mana jumlah anggota perorangannya mencapai 13,4 juta."Kalau tiap orang mempunyai lima anggota keluarga maka jumlahnya akan mencapai 75 hingga 80 juta atau mencapai 30 persen dari seluruh penduduk Indonesia," katanya.Maka, bila induk KUD dan jaringannya direvitalisasi bukan tidak mungkin problem pengangguran dan kemiskinan teratasi. Ke depan Induk KUD dan seluruh jaringannya ingin menjadi pelaku ekonomi yang terpercaya di tingkat nasional maupun internasional."Kami juga ingin memberikan hasil yang optimal kepada anggota melalui kegiatan usaha yang berkaitan dan terkoordinasi," katanya.Selain itu, pihaknya juga mempunyai tanggung jawab moral ke depan (kalau koperasi sudah solid), untuk dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam pemberantasan pengangguran dan pengentasan kemiskinan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007