Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengharapkan film bukan hanya sekadar tontonan bagi masyarakat tapi juga menjdi tuntunan bagi rakyat.
"Film diharapkan bukan hanya sebagai tontonan tetapi juga tuntunan bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat pendidikan," ujar Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Didik Suhardi PhD, di Jakarta, Selasa.
Google Doodle pada Selasa merayakan ulang tahun ke-97 sutradara, produser film dan penulis, Usmar Ismail (20 Maret 1921). Usmar Ismail merupakan pelopor perfilman Tanah Air.
Sejumlah film yang pernah disutradarainya seperti Tiga Dara, Anak-anak Revolusi, Harta Karun, Tjitra, dan lainnya.
Didik menambahkan saat ini perfilman sebagai bagian dari kebudayaan makin mendapat tempat di hati masyarakat.
"Peningkatan mulai dari jumlah film yang diproduksi, kualitas film nasional yang dihasilkan dan juga jumlah penonton film lokal yang semakin tahun semakin mengalami kenaikan," jelas Didik.
Kemdikbud mencatat jumlah penonton film domestik pada 2017 mencapai 45 juta orang, jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Penonton film domestik pada 2015 hanya 16 juta orang, sekarang jauh meningkat menjadi 45 juta penonton pada 2017. Ini menunjukkan perkembangan film lokal semakin baik dan film yang diproduksi dari tahun ke tahun semakin baik," ujarnya.
Makin baiknya kondisi perfilman Tanah Air, berdampak pada kebutuhan tenaga kerja terutama lulusan teknisi dan operator. Tenaga kerja tersebut biasanya diisi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perfilman.
Saat ini ada sekitar 120 SMK terkait dengan perfilman. Kemdikbud juga melakukan pemetaan berapa tenaga kerja lulusan SMK yang dibutuhkan industri perfilman Tanah Air.
Pewarta: Indriani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018