Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka turun 27,20 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.262,37 poin seiring minimnya sentimen positif yang beredar.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,38 poin (0,62 persen) menjadi 1.029,73.
Wakil Presiden Riset and Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan minimnya insentif positif di pasar keuangan kembali membayangi pergerakan saham global, termasuk IHSG.
"Pasar sedang fokus jelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 20-21 Maret 2018 ini. Meski investor telah mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed, tetapi investor cenderung berhati-hati," katanya.
Ia menambahkan investor juga sedang menanti pandangan The Fed tentang risiko perang dagang menyusul kebijakan proteksionis ekonomi Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Perang dagang mendapat perhatian khusus pelaku pasar di dalam negeri. Pasalnya, hal itu bisa berdampak pada fluktuasi nilai tukar rupiah ke depannya," katanya.
Di sisi lain, dia menjelaskan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2018 tidak akan setinggi periode yang sama tahun sebelumnya dan itu turut mempengaruhi pergerakan pasar saham.
Di tingkat regional, indeks bursa Nikkei turun 201,72 poin (0,94 persen) ke 21.279,18; indeks Hang Seng melemah 114,54 poin (0,36 persen) ke 31.399,21 dan Straits Times melemah 8,89 poin (0,25 persen) ke posisi 3.489,40.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018