Bandung (ANTARA News) - Setelah mendapat perawatan medis selama sekitar dua hari di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Shinta (14), salah seorang korban luka berat akibat kecelakaan bus PO Limas yang masuk jurang di kawasan Cuanjur, akhirnya meninggal dunia. Shinta diduga meninggal dunia akibat pendaraan otak cukup parah. "Kami sudah berjuang untuk menyelamatkannya, namun Shinta meninggal di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Senin subuh, sekitar pukul 04.51 WIB," kata Kepala Unit Gawat Darurat (UGD) RSHS Bandung Tri Wahyu, di Bandung, Senin. Dia mengatakan, korban Shinta warga Depok itu sempat menjalani beberapa operasi pada bagian kepalanya, namun kondisinya terus memburuk sejak Senin dini hari sekitar pukul 01.20 WIB, hingga akhirnya meninggal dunia tiga jam kemudian. Dikatakannya, jenazah Shinta sudah diambil pihak keluarganya sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Perintis, Depok, Jawa Barat. Dengan meninggalnya Shinta, korban tewas dalam kecelakaan bus PO Limas di Jembatan Cikundul, Desa Cimacan, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat pada Sabtu (7/7) itu, menjadi 16 orang. Hingga Senin sore, RSHS Bandung masih merawat dua korban kecelakaan bus PO Limas itu, yakni Rafli (4,5) dan Rikiyani (14). Rafli adalah anak dari Euis, salah seorang guru SMP Ar-Ridho. Euis dan satu anaknya yang lain, dilaporkan tewas dalam kecelakaan nahas itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007