Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Garuda) bertekad menuntaskan penjualan aset-aset non produktifnya sebagai bagian dari program restrukturisasi hingga 2008. "Dari penjualan aset non-produktif ini, kami targetkan ada pemasukan dana segar sekitar 75 juta dolar AS," kata Direktur Keuangan Garuda, Alex Maneklaran, kepada pers di sela Rapat Kerja bersama Menhub Jusman Syafii Djamal dengan Komisi V DPR di Jakarta, Senin. Sejumlah aset non-produktif tersebut antara lain, gedung kantor pusat Garuda di Jl. Merdeka Selatan, sejumlah tanah yang sedang diidentifikasi, lima pesawat DC 10 yang segera dijual dengan mekanisme lelang. "Sejumlah anak perusahaan juga akan dijual, tetapi hal ini akan dimintakan persetujuan kepada pemegang saham terlebih dulu," kata Alex. Terkait dengan proses tersebut, kata Alex, kantor pusat Garuda dipastikan akan pindah ke Cengkareng, Bandara Soekarno-Hatta, pada Oktober atau Nopember tahun ini. "Manajemen Garuda kita perkirakan pindah ke Cengkareng pada Agustus tahun ini," katanya. Pada bagian lain, Alex mengakui pihaknya akan melakukan pemisahan manajemen CitiLink Garuda menjadi anak perusahaan Garuda pada 1 Januari 2008. "CitiLink akan difokuskan sebagai LCC (Low Cost Carrier/maskapai penerbangan berkonsep murah) murni dan beda dengan induknya yang full service airlines," kata Alex. Alex menambahkan, kinerja CitiLink mulai pertengahan 2006, arus kasnya mulai positif. CitiLink saat ini hanya mengoperasikan dua pesawat dan pada 2008 akan ditingkatkan jadi tiga pesawat. "Jenisnya dari Boeing klasik baik 737 300/400 atau 500," kata Alex.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007