Jakarta (ANTARA News) - Produsen pupuk nasional PT Pusri siap menghentikan ekspor jika ternyata terjadi kelangkaan pupuk urea di dalam negeri. Direktur Pemasaran PT Pusri, Bowo Kuntohadi, di Jakarta, Senin, mengatakan saat ini pupuk, khususnya urea, sangat tersedia di dalam negeri sehingga petani tak perlu kuatir terjadi kelangkaan. "Kita jamin tidak akan terjadi kelangkaan. Kalau di dalam negeri kekeurangan kita akan hentikan ekspor," katanya. Bowo mengungkapkan, pada 2007 rencana penjualan pupuk urea oleh PT Pusri selaku holding dari PT PIM, PT Kujang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kaltim dan PT Pusri untuk sektor pertanian sebanyak 4,3 juta ton, industri 562.125 ton dan perkebunan 590.907 ton. Sedangkan rencana untuk ekspornya hanya 724 ribu ton sementara dari jumlah tersebut yang mendapatkan ijin hanya 512 ribu ton. "Dengan rencana ekspor sebanyak 724 ribu ton saja sebenarnya pada akhir tahun masih akan terdapat stok pupuk 521.965 ton," katanya. Menurut dia, stok urea di 16 provinsi sentra produksi pangan hingga akhir Mei 2007 mencapai 614.445 ton atau 437 persen dari ketentuan stok yang ditetapkan Menteri Pertanian sebesar 140.722 ton. Saat ini, tambahnya, pabrik urea di Indonesia mencapai 15 unit dengan total kapasitas terpasang sebanyak 8,57 juta ton. "Jika pabrik tersebut mati separuhnya saja maka untuk memenuhi kebutuhan pupuk 4,3 juta ton masih terpenuhi," katanya. Dikatakannya, untuk mengantasipasi kelangkaan pupuk di lapangan, pihaknya akan menyediakan stok pupuk di seluruh gudang lini III atau kabupaten dalam jumlah yang cukup. Selain itu melakukan relokasi pupuk dari daerah yang penyerapannya rendah ke darah yang penyerapannya tinggi. Bowo mengatakan, saat ini terjadi kelebihan stok pupuk urea di dalam negeri oleh karena itu kalau tidak diijinkan ekspor dikhawatirkan menumpuk di gudang yang akhirnya akan rusak.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007