Jakarta (ANTARA News) - Perbankan nasional optimistik suku bunga kredit (pinjaman) akan bisa mencapai antara 10-11 persen pada pertengahan tahun 2008, setelah melihat suku bunga acuan (BI Rate) terus turun yang mencapai 8,25 persen. "Penurunan BI Rate akan mendorong Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) juga menurunkan suku bunganya yang segera diikuti oleh perbankan," kata General Manager Manajemen Jaringan PT Bank Mega Tbk, Lekhi Mukti, kepada pers seusai peresmian relokasi Bank Mega Kantor Cabang Jakarta-Sudirman Plaza dan Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Jakarta-Sampurna Square, Senin. Menurut dia, apalabila LPS menurunkan bunga simpanannya maka perbankan juga akan menyesuaikan tingkat suku bunga pinjaman yang saat ini berkisar antara 13 sampai 14 persen dalam beberapa bulan ke depan. "Kami optimistik perbankan akan segera menyesuaikan suku bunga kredit untuk mendorong debitur aktif mencari kredit," katanya. Bunga kredit perbankan, lanjut Lekhi Mukti, akan turun menjadi 12-13 persen pada kuartal ketiga 2007 dan penurunan berikutnya akan terjadi lagi apabila bunga BI Rate dan pinjaman juga bergerak turun. "Dengan bunga kredit sebesar itu sebenarnya sudah memicu debitur untuk lebih aktif mencari kredit perbankan," ujarnya. Perbankan, menurut dia, dalam menyalurkan tetap menjalankan fungsi prudent-banking (kehati-hatian), karena dana yang akan disalurkan merupakan dana masyarakat yang dihimpun kemudian ditawarkan kepada korporat maupun ke usaha kecil dan menengah (UKM). Ditanya perbankan sulit memberikan kredit ke petani, menurut dia, perbankan tetap memperhatikan penyaluran kreditnya kepada petani, tidak hanya ke korporat, konsumer maupun UKM. Dalam menyalurkan kredit ke petani harus dilihat usaha yang dilakukan, dan upaya lainnya yang sedang dikerjakan, sehingga pengembalian kredit tidak ada hambatan, katanya. Perbankan akan memberikan prioritas tinggi terhadap petani, karena dengan makin membaiknya ekonomi nasional dan makin aktifnya petani melakukan usaha, maka pertumbuhan akan terus tumbuh dengan lebih baik, tambahnya. Lekhi Mukti mengatakan Bank Mega sendiri saat ini sudah menyalurkan kredit ke sektor agribisnis seperti gula di Jawa Tengah dan Sawit. Untuk lebih memfokuskan diri, maka Bank Mega telah membentuk 3 divisi khusus mengenai masalah pertanian, katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007