Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak turun 15 poin menjadi Rp13.762 per dolar AS dari Rp13.747 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail mengatakan dolar AS cenderung menguat terhadap mayoritas mata uang dunia menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan ini, yang diperkirakan menaikkan tingkat suku bunga acuan.
"Diproyeksikan FOMC memutuskan kenaikan suku bunga The Fed (Fed Fund Rate/FFR) sebesar 25 bps," katanya.
Ia menambahkan bahwa dalam kondisi yang demikian rupiah kemungkinan bergerak melemah, berada di kisaran Rp13.730 sampai Rp13.780 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan masih adanya kekhawatiran pelaku pasar uang terhadap perang dagang dan kembali munculnya sentimen pergantian pejabat dalam pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat pernguatan dolar AS relatif terbatas.
"Isu pergantian pejabat AS muncul seiring rencana Trump akan menggantikan Penasihat Keamanan AS. Pasar akan cenderung merespon negatif karena di khawatirkan dapat mengganggu stabilitas politik AS," katanya.
Dia menambahkan masih terjaganya fundamental ekonomi Indonesia bisa menjaga kurs rupiah tetap stabil, apalagi ada sentimen positif dari lembaga pemeringkat kredit internasional Fitch Ratings, yang memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5,3 persen selama 2018.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018