Jakarta (ANTARA News) - Duo Xiaomi Redmi 5 dan Redmi 5 Plus hadir di Indonesia sejak Februari lalu, kembali menawarkan ponsel berspesifikasi tinggi dengan harga terjangkau.

Setelah awal tahun ini mencuri pasar dengan Redmi Note 5A yang sempat dijual resmi di e-commerce seharga Rp 999.000, Redmi 5 Plus jga ditawarkan dengan harga bersaing, mulai dari Rp 2,199 juta.

ANTARA News berkesempatan mencoba Redmi 5 Plus varian RAM 3GB dan kapasitas internal 32GB selama beberapa pekan, berikut ini kesan-kesannya.

Bodi dan rancangan
Berbeda dengan ponsel Xiaomi yang belakangan ini muncul, Redmi 5 Plus terlihat lebih kokoh dan padat. Saat dipegang, ponsel ini memang terasa lebih berat dibandingkan merk lain di kelas harga tersebut, berkat bodi yang disusun dari kerangka aluminium dan gelas untuk tampilan layar, serta campuran plastik di bagian belakang.

Xiaomi menawarkan tampilan layar penuh atau full screen display rasio aspek 18:9, sebesar 5,99 inci. Jangan bayangkan layar tanpa bezel, ponsel Xiaomi ini masih memiliki bezel tipis di samping kanan dan kiri, namun, tidak ada lagi ruang untuk tombol kapasitif.

Seluruh tombol home, menu dan back di Redmi 5 Plus virtual, ditempel di layar. Sesekali tombol akan hilang jika sedang membuka aplikasi tertentu, misalnya permainan. Cukup gulir ke atas di layar bagian bawah untuk mengakses kembali tombol-tombol tersebut.

Di bagian atas, Xiaomi menempatkan kamera sensor 5MP. Pengguna mungkin akan terkecoh menganggap Redmi 5 Plus memakai kamera ganda di depan, padahal bulatan itu berfungsi sebagai lampu flash.

Bodi bagian belakang menjadi rumah bagi kamera utama sebesar 12MP, dilengkapi dengan flash LED ganda, bukan kamera ganda. Sensor pemindai sidik jari berada di bawah LED, disusun secara vertikal kamera - LED - pemindai.

Tombol mekanik untuk daya dan volume berada di samping kanan. Samping kiri terdapat solot untuk kartu SIM ganda, mendukung dua kartu dalam jaringan 4G LTE.

Jack audio standar ponsel 3,5 milimeter berada di bagian atas, sementara bagian bawah untuk port USB dan dua speaker di kanan dan kiri port.

Tepian layar ponsel dirancang melengkung dan dilengkapi teknologi yang mampu meredam benturan.

Ponsel ramping ini terasa agak licin saat digenggam, mungkin faktor tersebut juga yang membuat Xiaomi sekaligus memberikan casing bening di dalam kotak.
Bagian belakang Xiaomi Redmi 5 Plus (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)


Perangkat lunak
Redmi 5 Plus memakai sistem operasi MIUI 9 berbasis Android Nougat, dengan sejumlah aplikasi bawaan seperti Mi Remote, Mi Community dan MIUI Forum.

Jika saat pertama kali memakai perangkat mengalami “lag”, pengguna perlu melihat apakah MIUI perlu mendapat pembaruan. Caranya, pergi ke pengaturan dan pilih “tentang ponsel” di bagian paling atas, ketuk “sytem update” untuk melihat versi MIUI yang sedang digunakan.

Salah satu yang istimewa dari sistem operasi ini, yaitu kemampuan merekam layar dalam bentuk video melalui aplikasi bawaan Screen Recorder. Alat ini dapat digunakan saat ponsel dalam posisi vertikal maupun horizontal.

Untuk masalah keamanan, Redmi 5 Plus hanya menyediakan opsi sidik jari selain kunci standar berupa kata kunci dan pola. Ponsel ini bisa mendaftarkan lebih dari 3 sidik jari untuk membuka kunci.

Selain membuka kunci, sidik jari juga berfungsi sebagai tombol shutter kamera, terutama ketika sedang swafoto.

Baterai besar
Menurut ANTARA News, keunggulan utama ponsel utama ini berada di baterai yang kapasitasnya lumayan besar, 4.000mAh.

ANTARA News mencoba pemakaian ringan, hanya untuk berkirim pesan, membuka media sosial, mengakses web browser dan menelepon, tersisa 75 persen daya dari posisi 100 persen penuh, pemakaian mulai pukul 09.00-17.00.

Pada pemakaian berat, mengakses berbagai aplikasi berbasis internet, beberapa kali menyalakan GPS, mengambil foto dan merekam video, termasuk juga berkirim video, ANTARA News menyisakan sekitar 45 persen daya dari pemakaian pukul 05.00-12.00.

Kedua perbandingan tersebut dengan pengaturan tingkat kecerahan otomatis, rotasi ponsel dan bluetooth dimatikan.

Saat mencoba untuk bermain game, ponsel yang didukung oleh chipset Snapdragon 625 2.0GHz dan GPU Adreno 506, mendukung untuk bermain game yang tergolong berat “Future Fight” dan dapat bermain tanpa ada “lag”.

Bermain game yang memakai koneksi internet melalui Wi-Fi, baterai berkurang dari 49 persen menjadi 37 persen dalam satu jam, dengan pengaturan yang sama.

Sayangnya, baterai besar ini belum dilengkapi dengan kemampuan fast-charging. Beberapa situs menyebutkan Redmi 5 Plus sudah mendukung fast-charging, namun, charger bawaan ponsel ini tidak menunjukkan tanda-tanda fast-charging. Perlu sekitar 2 jam untuk mengisi daya dari kondisi lowbat di bawah 20 persen hingga penuh 100 persen.



Kamera
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Xiaomi menggunakan kamera utama 12MP dengan pixel besar 1,25 makrometer agar mampu diserap lebih banyak dan mampu menghasilkan gambar yang lebih tajam dalam kondisi cahaya rendah.

Hasil foto dengan kamera belakang tergolong lumayan saat cahaya redup, asalkan sumber cahaya dekat dengan objek yang ingin difoto dan objek tidak berada jauh dari ponsel.
Hasil gambar dengan kondisi cahaya redup dengan Xiaomi Redmi 5 Plus. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)


Saat mengambil gambar dalam kondisi cahaya cukup, Redmi 5 Plus menghasilkan foto yang jernih saat diperbesar. ANTARA News mencoba mengambil gambar saat siang hari, hasilnya mirip dengan kamera di ponsel kelas middle-up.

Hasil gambar kamera belakang Xiaomi Redmi 5 Plus. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)

Xiaomi juga menyediakan pengaturan manual untuk kamera belakang, hanya saja, dibandingkan dengan vendor lain, tergolong kurang lengkap karena pengguna hanya bisa mengatur ISO dan white balance.

Kamera belakang Redmi 5 Plus sudah mampu merekam gambar dalam resolusi 4K, dengan kualitas audio yang lumayan.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018