Lebih baik kita tidak mengekang Pak Jokowi dengan pilihan-pilihan dan kemauan kita. Biarkan nanti pada saatnya Pak Jokowi yang akan menentukan siapapun menjadi wakilnya."

Mataram (ANTARA News) - DPW PPP Nusa Tenggara Barat mendeklarasikan Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy sebagai calon wakil presiden mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019.

Deklarasi calon presiden dan wakil presiden ini digelar dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) DPW, DPC, PAC, dan DPRD Fraksi PPP NTB dalam rangka pemenangan Pilkada 2018, pemelihan anggota legislatif dan pemilihan presiden 2019, di Mataram, Minggu.

"Setelah kami menyerap aspirasi dari para kader dan simpatisan, kami bersepakat menyodorkan nama Ketua Umum PPP Romahurmuziy sebagai calon wakil presiden mendampingi calon Presiden Joko Widodo," kata Ketua DPW PPP NTab Wartiah di hadapan Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy serta pengurus dan kader PPP.

Menurut Wartiah, ada lima alasan DPW PPP NTB menyodorkan Ketua Umum PPP Romahurmuziy sebagai calon wapres mendampingi Jokowi. Pertama, Presiden Jokowi membutuhkan figur yang mampu mengawal narasi besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah dibangun atas dasar nasionalisme dan agama.

Kedua, kata Wartiah, Jokowi membutuhkan figur agamis untuk dapat mengurangi ujaran kebencian terhadap agama atau SARA yang akhir-akhir ini merajalela di negeri ini.

Ketiga, pihaknya menilai duet Jokowi dan Romahurmuziy diyakini dapat merangkul suara milenial. Keempat, pihaknya melihat Jokowi butuh figur yang memiliki kompetensi dan mampu menjalankan transformasi digital. Mengingat, tantang ke depan yang sangat luar biasa akan dihadapi bangsa Indonesia.

"Kelima Jokowi butuh figur yang dapat memberikan sumbangan elaktabilitas meski itu pun tidak mutlak. Walaupun diakui Jokowi sendiri saat ini memiliki elaktabilitas tertinggi, sebagai calon presiden pada Pilpres 2019," katanya.

Lebih lanjut, diakui Wartiah, meski DPW PPP NTB telah memutuskan mencalonkan Romahurmuziy sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo, namun pihaknya mengembalikan keputusan tersebut pada mekanisme yang ada di DPP PPP.

"Kita harap ini bisa diperhatikan DPP. Apa hasil akhirnya nanti agar bisa di informasikan kepada kami di daerah," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy mengaku tidak ingin terburu-buru untuk memutuskan. Namun, secara pribadi menyerahkan persoalan siapa yang akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 pada Jokowi sendiri. Karena, persoalan wakil sepenuhnya ada pada kewenangan Jokowi.

"Lebih baik kita tidak mengekang Pak Jokowi dengan pilihan-pilihan dan kemauan kita. Biarkan nanti pada saatnya Pak Jokowi yang akan menentukan siapapun menjadi wakilnya," kata Romahurmuziy.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018