Denpasar (ANTARA News) - Kolaborasi gambang, slonding dan saron, tiga jenis gamelan tradisional Bali, mendapat perhatian besar pengunjung memasuki hari ke-25 Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-29 di Taman Budaya Denpasar, Senin. Ketiga jenis gamelan kuno itu dikenal kaya akan nada, namun mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi untuk bisa memadukannya. Berkat kepiawaian 20 seniman tabuh, akhirnya berhasil dipadukan, dengan alunan irama gamelan yang lembut. Ketiga jenis gamelan yang diperkirakan ada sejak abad kesepuluh itu, kini hanya khusus ditampilkan untuk mengiringi kegiatan ritual di pura, upacara ngaben dan upacara buta yadnya "mecaru" berskala besar yang bertujuan mengharmoniskan alam lingkungan. Ketua Yayasan Suardana Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, I Ketut Suardana yang memimpin pementasan tersebut menuturkan, ke-20 anggotanya sebagian besar alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Mereka memiliki keahlian khusus dalam memainkan berbagai jenis alat musik tradisional Bali. "Berkat kesungguhan dalam belajar, kami akhirnya bisa memadukan ketiga jenis gamelan yang belakangan kehadirannya semakin langka tersebut," tutur Ketut Suardana. Suardana yang juga perajin perak cukup sukses mengembangkan usaha sejak tahun 2000, membentuk yayasan yang bergerak dibidang seni tabuh berkat kecintaannya terhadap gamelan gambang, slonding dan saron. Ketika membentuk yayasan, ia membeli tiga perangkat gamelan jenis kuno tersebut senilai lebih dari Rp100 juta, selain menggaji anggota yayasan dengan pendapatan yang layak. "Melalui latihan intensif, ke-15 anggota yayasan itu akhirnya berhasil mengolaborasikan tiga jenis gamelan tradisional Bali yang kini tergolong langka," tutur Suardana. Dalam pementasan memeriahkan PKB, alunan instrumen yang lemah lembut diiringi dengan penampilan gerak tari. Dua jenis tari masing-masing "Melalung" dan tari "Rober", mampu menambah semarak PKB. PKB memasuki hari ke-25 diisi dengan lima pementasan. Empat aktifitas seni lainnya meliputi "Pesantian Mecepat", pembacaan ayat-ayat suci agama Hindu, parade dramatari topeng Prembon, lomba gong kebyar dewasa dan gamelan Ciwa Nada karya I Wayan Sinthi asal Denpasar. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007