"Jadi penanganannya bukan lagi dilakukan internal RSAL tapi sudah kami laporkan ke TNI AL melalui POMAL," katanya kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Dia mengatakan bangunan yang ambruk adalah Paviliun 7 di lingkungan RSAL Dr Ramelan. "Plafonnya yang ambruk," ujanya.
Di ruangan tersebut terdapat delapan pasien dari total kapasitas 18 tempat tidur, yang semuanya telah dievakuasi.
"Awalnya kami larikan ke IGD. Sekarang sudah kami pindahkan ke ruangan lain setelah mendapat perawatan," ujarnya.
Dia menjelaskan, terdapat seorang pasien yang mengalami benturan di kepalanya namun setelah dilakukan scan dinyatakan kondisinya normal.
Nalendra memastikan dari delapan pasien di dalam ruangan itu tidak ada yang mengalami luka serius.
"Kalau shock itu pasti. Tapi setelah mendapat perawatan semuanya normal kembali. Bahkan mereka bisa menceritakan kejadiannya," ucapnya.
Nalendra mengatakan, ruang Paviliun 7 baru direnovasi sekitar tiga bulan yang lalu.
"Kami memang sedang melakukan renovasi terhadap gedung-gedung yang sudah tua. Di Paviliun 7 ini kami renovasi, dari yang awalnya penopangnya kayu menjadi gavalum. Mestinya lebih kuat," ujarnya.
Lebih lanjut Nalendra tidak mau berspekulasi terkait ambruknya atap ruangan yang baru tiga bulan direnovasi tersebut.
"Kami belum bisa memberi penjelasan penyebab ambruknya bangunan ini sebelum ada hasil investigasi dari Tim TNI AL," ujarnya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo dan Hanif Nashrullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018