Jepara, Jawa Tengah (ANTARA News) - Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku kecewa terhadap sikap petugas Panitia Pengawas Pemilu di Kabupaten Jepara yang tidak mau diajak bersalaman yang disebutnya telah mencederai prinsip silaturahim dalam bermasyarakat.
Dalam rangkaian kegiatan kampanye di Kabupaten Jepara, Minggu, Ganjar mengalami dua kali hal pengalaman yang mengecewakannya itu.
Kejadian tidak mengenakkan itu pertama dialami Ganjar usai mengikuti jalan sehat Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Pantai Kartini, Jepara.
Ketika berjalan menuju bus, Ganjar berpapasan dengan seorang petugas Panwas Kabupaten Jepara. Dia kemudian mengulurkan tangan dengan maksud bersalaman, namun petugas Panwas yang semula sudah hendak menyambut uluran tangan Ganjar itu malah menarik kembali tangannya.
Ganjar keheranan, lalu berhenti, untuk kemudian berkata, "Lho anda tidak mau salaman? ya sudah."
Ternyata kejadian serupa terulang di Pasar Kota Jepara. Kali ini bahkan tidak hanya seorang, tetapi tiga petugas Panwas. Ganjar pun semakin penasaran mengapa Panwas Jepara seperti anti kepadanya.
Baca juga: Silaturahmi dan tabayyun, cara cawagub Jateng Taj Yasin lawan hoax
Ganjar lalu bertanya kepada ketiga petugas Panwas itu, mengapa bersalaman saja tidak diperbolehkan. Ketiganya diam tidak bisa menjawab.
Jengkel tidak ditanggapi, Ganjar kemudian memfoto ketiga petugas Panwas untuk keperluan dokumentasi. "Biasanya panjenengan yang memotret saya, sekarang saya yang motret, saya mau tanyakan pada Bawaslu, apa alasannya dilarang salaman sama calon, masak Pilkada kok memutus silaturahim," kata Ganjar.
Setelah didesak sejumlah pihak, petugas Panwas yang menolak bersalaman dengan Ganjar Pranowo mengungkapkan alasannya, yakni disuruh oleh Ketua Panwas Kabupaten Jepara Muhammad Arifin.
Tetapi pada akhir kunjungan, Muhammad Arifin datang dan malah menghampiri Ganjar untuk mengajak bersalaman.
Arifin menyambut jabat tangan Ganjar, bahkan keduanya melakukan salam komando ala militer.
Baca juga: Ganjar Pranowo ingin segera ke Brebes tapi khawatir pencitraan
"Lha ini boleh, harusnya kayak gini mas, anggota anda tadi takut sekali salaman sama saya, saya tanya kenapa malah diam. Ini kan Pilkada, jadi enggak asyik ya, padahal kita mau bersenang-senang dan mengedukasi masyarakat," kata Ganjar.
Kepada Arifin, Ganjar mengungkapkan hanya di Kabupaten Jepara dia tidak mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan, padahal di daerah lain dia justru bersinergi dengan Panwas untuk menyosialisasikan Pilgub Jateng 2018.
Tanpa menjelaskan alasan anak buahnya menolak bersalaman, Arifin justru meminta maaf dan menyebut anggotanya kurang paham aturan sehingga takut salah.
"Kami meminta maaf Pak, seharusnya salaman tidak apa-apa, kami mencoba bersikap netral dan sama terhadap semua calon kepala daerah," kata Arifin.
Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018