Jombang (ANTARA News) - Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid mengatakan Joko Widodo (Jokowi) harus menggandeng tokoh Islam dalam Pemilihan Presiden 2019.
"Saya kira begitu. Kalau bukan dari Islam pemilih Pak Jokowi bisa jauh berkurang," kata Gus Sholah, sapaan akrab adik kandung Gus Dur itu di Jombang, Sabtu.
Menurut rektor Universitas Hasyim Asyari itu, Jokowi bisa memilih tokoh Islam dari kalangan partai politik maupun nonparpol.
"Banyak pilihan. Dari parpol misalnya Rommy (ketua umum PPP M Romahurmuziy), ia calon yang baik. Dari luar parpol misalnya Pak Mahfud MD, juga calon yang baik," katanya.
Menurut mantan ketua PBNU itu, pemilihan calon wakil presiden yang tepat akan turut menentukan kemenangan pasangan capres-cawapres mendatang karena capresnya hampir pasti hanya dua, yakni Jokowi dan Prabowo Subianto.
"Calon ketiga sulit untuk diwujudkan. Jadi tinggal siapa yang jadi pendamping dua calon itu. Masih ada waktu beberapa bulan untuk menentukan," katanya.
Mantan wakil ketua Komnas HAM itu pun tak setuju seandainya Pilpres 2019 hanya diikuti satu calon.
"Calon tunggal kurang bagus bagi demokrasi," kata cawapres pada Pilpres 2004 berpasangan dengan Wiranto itu.
Sementara itu Ketua Umum PPP M Romahurmuziy mengatakan partainya terus berkomunikasi dengan partai-partai yang berkomitmen mengusung Jokowi pada Pilpres 2019 untuk memberikan cawapres terbaik sesuai kebutuhan Jokowi.
"Kami PPP berfokus pada apa-apa yang dibutuhkan presiden ke depan karena tugas wakil itu mendampingi presiden," katanya.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018