Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua MPR, Amien Rais mengatakan masyarakat diminta tidak terlalu berharap banyak dengan interpelasi Iran dapat dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Tak perlu berharap banyak dengan interpelasi, karena selalu saja ada cara eksekutif mengadakan kompromi dengan legislatif," kata Amin di Jakarta, Senin.
Pernyataan Amen Rais itu disampaikan di sela-sela seminar nasional yang diselenggarakan Yayasan Bandung Untuk Dunia bertema "Rekonstruksi Nilai Kepemimpinan Nasional Di antara Kenyataan dan Harapan."
Amien Rais memperkirakan interpelasi Iran pelan-pelan akan menghilang, tergantikan dengan masalah lain, seperti masalah Lapindo, masalah kemiskinan, dan lainnya.
Ia menjelaskan memang interpelasi Iran tidak ada kaitan langsung dengan perut masyarakat Indonesia, namun hal itu menunjukkan Indonesia telah melacurkan diri dengan tidak adanya sikap.
"Kita Indonesia tidak memiliki kedaulatan seperti halnya masalah DCA. Seolah-olah dihambat di DPR, tapi lama kelamaan akan gol juga, seperti masalah kenaikan harga BBM dan lolosnya impor beras," katanya.
Dalam kesempatan itu, Amien lebih banyak menjelaskan masalah tidak adanya kedaulatan Indonesia di bidang politik maupun ekonomi.
Sementara mengenai pembentukan partai GAM, Amien mengatakan sebagai risiko sebuah negara kesatuan, Indonesia tidak boleh mengizinkan anarki politik.
"Kalau tiap-tiap daerah punya partai lokal, maka partai nasional akan sepi. Lalu, lama-lama kita akan tercerai berai menjadi sempalan-sempalan negara kecil," demikian Amien. (*)
Copyright © ANTARA 2007