Pontianak (ANTARA News) - Kalimantan bukanlah pulau yang "tertidur", namun merupakan pulau yang sedang tumbuh dan akan makin maju dari waktu ke waktu. Hal tersebut dikemukakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan sejumlah proyek infrastruktur di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin pagi. "Kalimantan is not a sleeping island, Kalimantan is on the move, pulau besar yang kaya sumber daya alam yang menjanjikan kemakmuran bagi rakyatnya yang sedang membangun dan berbenah diri," katanya. Kepala Negara menekankan kekayaan SDA yang berlimpah jika tidak digunakan untuk kesejahteraan rakyat, maka rakyat akan merugi. Pada kesempatan itu, Presiden menegaskan kembali arti pentingnya pembangunan infrastruktur, terutama infrastruktur transportasi, karena pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi dengan baik tanpa sarana transportasi yang memadai. Dijelaskan Kepala Negara bahwa jika sarana transportasi memadai, maka seluruh proses perpindahan barang akan berjalan lancar, sehingga harga barang dapat menjadi murah dan menguntungkan masyarakat. "Selain itu (sarana transportasi yang memadai) juga memberikan kemudahan bagi warga yang ingin berpergian," ujarnya. Indonesia bersaing Presiden Yudhoyono juga mengatakan dengan tersedianya sarana dan prasarana yang layak, maka Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik calon investor. Menurut Kepala Negara, setelah selama hampir satu dasawarsa pembangunan infrastruktur di seluruh negeri mengalami penurunan karena krisis ekonomi, maka diharapkan dengan tercapainya target pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen pada tahun ini akan dapat dialokasikan lebih banyak dana untuk pembangunan infranstruktur. Selain sarana infrastruktur, Presiden juga meresmikan pasar perbatasan yang diharapkan akan mendorong kelancaran perekonomian warga sekitar dan memperlancar interaksi antara warga negara Indonesia dengan Malaysia serta rumah susun sewa untuk masyarakat umum. Presiden mengatakan sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memfasilitasi warga memperoleh tempat tinggal yang layak dengan berbagai kemudahan. Presiden Yudhoyono melakukan kunjungan kerja selama dua hari, 9-10 Juli 2007 di Pontianak, Kalimantan Barat. Pada kesempatan itu, Presiden meresmikan Jembatan Kapuas II yang mulai dibangun pada 2003 dengan total biaya Rp171 miliar, rehabilitasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soedarso yang rusak akibat terbakar, pasar perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, dengan total biaya Rp5 miliar dan rumah susun sederhana sewa Entikong senilai Rp10,5 miliar. Seusai acara, rombongan Kepala Negara melakukan peninjauan Jembatan Kapuas II dengan berkendaraan mobil, sementara itu ratusan warga berdesak-desakan di sekitar lokasi peresmian untuk menyaksikan Kepala Negara dan Ibu Ani Yudhoyono. Warga sekitar itu -- yang sebagian besar adalah para ibu yang membawa serta anak-anaknya -- tampak mengenakan payung untuk melindungi diri dari terik sinar matahari di Kota Katulistiwa itu. Seusai peresmian sejumlah proyek pada pukul 15.00 WIB, Presiden Yudhoyono membuka rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Hotel Kapuas. Sementara itu, di saat yang bersamaan pada pukul 14.50 WIB, ibu Negara Ani Yudhoyono dengan didampingi oleh istri Gubernur Kalimantan Barat, Maya Damayanti Usman Ja`far, melakukan pertemuan dengan istri para gubernur se-Indonesia dan organisasi perempuan di Kalbar serta melakukan peninjauan kerajinan Dekranas. Malam harinya Kepala Negara beserta Ibu Ani Yudhoyono akan melakukan makan bersama dengan para gubernur se Indonesia dan tokoh masyarakat se Provinsi Kalimantan Barat. Pada Selasa, Presiden Yudhoyono dijadwalkan untuk mendengarkan paparan Gubernur Kalimantan Barat Usman Ja`far pada pukul 09.30 WIB. Presiden beserta rombongan dijadwalkan meninggalkan Pontianak menuju Jakarta pada 13.00 WIB dan tiba di Istana Negara pada 15.05 WIB. Turut dalam rombongan Kepala Negara adalah Menteri Dalam Negeri ad-interim Widodo AS, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Negara Perumahan Rakyat Muhammad Yusuf As`yari, serta Jurubicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal. (*)
Copyright © ANTARA 2007