"Semuanya harus rukun untuk bangsa dan Tanah Air dari agama dan suku yang beda-beda," kata Presiden Joko Widodo di Royal Botanic Garden, Sydney, Sabtu.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo "jogging" pagi dengan 18 orang pemuda lintas agama yang tergabung dalam program Outstanding Youth for the World 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri.
Rombongan berjalan sekitar 500 meter di taman yang berada tepat di samping Sydney Opera House tersebut mulai sekitar pukul 07.40 waktu setempat.
"Kita ini kalau terbuka, saling bisa menghargai, menghormati, perbedaan-perbedaan yang ada, tidak saling mencela, menjelekkan, menyalahkan semua bisa," tambah Presiden.
Presiden juga mengingatkan bahwa semua manusia pasti punya kesalahan dan tidak sempurna.
"Presiden kan juga manusia biasa, banyak kekurangannya, masih ada kekurangannya, semua menyadari seperti itu, banyak kekurangan, kesalahan, salah biasa namanya juga manusia," ungkap Presiden.
Saat "jogging" tersebut, ada jumlah sejumlah mahasiswa Indonesia yang sengaja berolah raga pagi di taman itu dan meminta swafoto dengan Presiden.
"Kita harus merasa satu saudara, bagaimana kalau tidak rukun, ini yang sering rame-rame di media sosial. Pada kenyataaanya saya rasa biasa-biasa saja, anak muda sekarang semuanya sudah bisa saling membantu, berangkulan, bisa bersatu, potensi menjadi kekuatan besar anak muda," jelas Presiden di salah satu bangku taman tersebut.
Apalagi, menurut Presiden, pada 2030 nanti Indonesia akan memiliki bonus demografi sehingga menjaga persatuan, persaudaraan dan kerukunan menjadi kunci keberhasilan sumber daya manusia Indonesia.
"Kita, kalau misalnya lomba matematika, fisika di dunia pasti ada yang menang, juara 1, 2, 3, ya artinya itu kita pinter. Jadi jangan sampai kita mau diadu-adu, diingatkanlah kalau ada begitu, diingatkan dari yang muda-muda dulu langsung," ungkap Presiden.
Selain Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, ikut juga dalam "jogging" pagi itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan pejabat terkait lainnya dan berjalan selama sekitar 40 menit.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018