Jakarta (ANTARA News) - Tim-tim Liga 1 Indonesia 2018 siap membenahi program akademi pemain muda demi mendapatkan para pesepak bola berbakat untuk masa depan klub.
Selain itu, di musim 2018, pengembangan pemain muda menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan uang subsidi Rp2,5 miliar, dari total Rp7,5 miliar yang dijanjikan.
"Kalau memang sudah jadi keputusan, tentu akan kami siapkan akademi pemain muda. Saat ini kami sudah memiliki U-19 dan pasti akan menambah lagi untuk kelompok umur di bawahnya," ujar General Manager PSIS Semarang Wahyu Winarto kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Hal serupa juga diungkapkan Manajer Mitra Kukar Suwanto. Dia menyebut Mitra Kukar segera menyusun rencana mengenai pengembangan pemain muda itu.
Selain ingin mendapatkan hak penuh atas subsidi Rp7,5 miliar, tim asal Kalimantan Timur tersebut juga berkepentingan memenuhi persyaratan untuk lisensi klub Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
"Kekurangan kami di AFC adalah akademi pemain muda. Karena itulah kami berusaha mengembangkannya," kata Suwanto.
Perseru Serui juga bertekad menunaikan kewajiban adanya program pesepak bola usia dini.
Manajer Perseru Serui Kilion Imbiri menuturkan, pihaknya tinggal memoles saja sistem pembinaan pemain muda mereka karena sebelumnya mereka sudah memiliki SSB Saireri yang menyediakan pelatihan untuk pemain U-12 hingga U-19.
"Ini termasuk langkah baik juga," kata Kilion.
Baca juga: LIB instruksikan Perseru Serui pindah markas
Baca juga: LIB : Tunggu PSSI terkait subsidi Rp2,5 miliar
Seperti diketahui, berbeda dengan musim 2017, pada musim 2018, setiap klub Liga 1 mendapatkan subsidi sebesar Rp7,5 miliar, tetapi dengan distribusi terpisah.
Dari jumlah tersebut, Rp5 miliar otomatis diberikan kepada klub dengan bertahap mulai April-November 2018.
Namun sisanya yaitu Rp2,5 miliar hanya bisa dicairkan untuk membiayai program pengembangan pemain muda klub.
Operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyebut penilaian program pengembangan pemain muda tersebut dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), sementara LIB hanya sebagai pihak penyalur subsidi itu.
Akan tetapi, PT LIB masih menunggu rincian bagaimana mekanisme klub-klub Liga 1 2018 bisa mendapatkan subsidi Rp2,5 miliar, dari total Rp7,5 miliar yang dijanjikan.
"Kami belum mengetahui rincian tentang pengembangan pemain muda itu. Apakah dengan memiliki akademi saja sudah cukup atau bagaimana. Kami masih menunggu penjelasan dari PSSI," tutur Direktur Operasional PT LIB Tigorshalom Boboy.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018