Islamabad (ANTARA News) - Kaum militan dari kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda dan pembunuhan wartawan Daniel Pearl, diyakini menjadi pemimpin gerakan yang bertahan di Masjid Merah, Pakistan, kata para pejabat setempat, Minggu. Sedikit-dikitnya dua pemimpin dari kelompok terlarang Harkatul-Jihad-e-Islami, (Gerakan Perang Suci Islam) berada di dalam Mesjid Merah yang sedang dikepung tersebut, kata para pejabat yang minta namanya tidak ditulis. "Kami yakin di sana ada militan dari Harkatul-Jihad-e-Islami, yang terlibat pembunuhan Pearl. Berdasarkan intelijen, kami mencurigai bahwa dua orang komandan kelompok itu ada di dalam," kata seorang pejabat tinggi kepada AFP. "Mereka sudah mengambil alih kendali dan mereka sedang melakukan perlawanan sengit." Informasi tersebut berdasarkan "penyadapan" dan intelijen lainnya, kata pejabat tersebut tanpa menyebutkan nama komandan tersebut. Menurut mereka, para militan tampaknya memberi perintah kepada ratusan santri radikal di dalam masjid. Pihak pemerintah mengemukakan bahwa wanita dan anak-anak dijadikan tameng hidup, namun hal itu telah dibantah ulama-ulama masjid. "Pasukan kami menahan diri selama mungkin untuk menghindari jatuhnya korban wanita dan anak-anak," kata pejabat keamanan tersebut. Seorang sumber dari dalam lingkungan mesjid mengatakan "ketegangan banyak terjadi di antara kelompok-kelompok mengenai cara melangsungkan pertempuran." Dia menyebutkan seorang militan Harkatul-Jihad-e-Islami tersebut bernama Abu Zar, yang disebut-sebut pernah menjadi kaki tangan pemimpin kelompok tersebut, Amjad Farooqi, yang tewas oleh aparat keamanan pada 2004. Sumber itu juga menyebut nama Mohammad Fida, seorang Taliban Pakistan, menjadi "kepala keamanan" masjid tersebut. Belum ada konfirmasi resmi mengenai nama-nama itu. Harkatul-Jihad-E-Islami, yang dibentuk pada dasawarsa 80, adalah kelompok utama militan Pakistan yang menawarkan perlindungan bagi Al-Qaeda, setelah Taliban terguling pada musim gugur tahun 2001. Para pejabat menuduh kelompok tersebut melakukan serangan bunuh diri yang ditujukan kepada iring-iringan kendaraan Presiden Pervez Musharraf. Serangan pasda 25 Desember 2003 itu menyebabkan 14 tewas namun Musharraf selamat tanpa luka sedikitpun. Amjad Farooqi digambarkan sebagai penghubung utama antara militan Pakistan dengan para pemberontak dari jaringan Al-Qaeda. Dia juga diduga memerintahkan orang ketiga di Al Qaeda, Syekh Khalid Mohammed, pergi ke Karachi dan memenggal kepala wartawan Wall Street Journal, Pearl, yang diculik sejak awal 2002. Dia ditangkap di Pakistan pada tahun 2003 dan sepekan kemudian diserahkan ke pasukan AS. Dalam persidangan tertutup di penjara Teluk Guantanamo, Kuba, Mohammed mengaku memenggal kepala wartawan tersebut. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007